News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Rekam Jejak Kedekatan Sudirman Said & Anies Baswedan: Pernah Jadi Menteri Jokowi dan Kena Reshuffle

Penulis: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said. Kedekatan Sudirman Said dengan Anies Baswedan bukanlah baru terajut satu dua tahun belakangan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Sudirman Said saat ini tak bisa dilepaskan dari sosok Anies Baswedan.

Sudirman Said saat ini adalah Juru bicara Anies Baswedan, yang merupakan bakal capres usungan Partai Nasdem dan PKB.

Kedekatan Sudirman Said dengan Anies Baswedan bukanlah baru terajut satu dua tahun belakangan.

Mereka sudah saling kenal sejak lama, dimulai ketika keduanya dipercaya menteri di Kabinet Kerja era Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 2014-2016.

Jika kala itu Sudirman menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Anies Baswedan adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Keduanya sama-sama direshuffle Jokowi di "gelombang" yang sama, yakni reshuffle kabinet Jilid II pada 27 Juli 2016.

Posisi Sudirman Said digantikan Archandra Tahar.

Sementara Anies Baswedan digantikan kader Muhammadiyah, Muhadjir Effendy.

Setelah dicopot dari posisi menteri, kerja sama Anies dan Sudirman Said kembali terjadi di kontestasi Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017.

Ketika itu Sudirman Said ditunjuk menjadi ketua tim sinkronisasi yang dibentuk setelah Anies-Sandiaga Uno memenangkan Pilkada DKI Jakarta.

Tim sinkronisasi bertugas menyatukan persepsi dan konsep soal program Anies-Sandiaga dengan program yang sudah dijalankan Pemprov DKI Jakarta.

Dikutip dari Kompas.com, Tim ini dilibatkan jajaran Pemprov DKI Jakarta dalam pembahasan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tahun 2017-2022 dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) tahun 2018.

Tujuannya agar janji kampanye dan program Anies-Sandiaga dapat langsung direalisasikan saat keduanya resmi menjabat pada Oktober 2017.

Anies Baswedan ketika itu secara terbuka memuji kinerja ketua tim sinkronisasi, Sudirman Said.

"Pak Dirman mampu memimpin Tim Sinkonisasi dengan efektif sehingga dapat menghasilkan laporan yang luar biasa ini," ujarnya ketika itu.

Anies juga sempat menyinggung soal kebersamaannya dengan Sudirman di Kabinet Jokowi-Jusuf Kalla.

Dengan bergurau, ia menyebut bahwa dirinya dan Sudirman "lulus cepat" dari kabinet Jokowi.

Jelang Pilkada Jateng 2018, Sudirman pernah menemui Anies di Balai Kota DKI Jakarta menjelang pencoblosan Pilkada Jawa Tengah, tepatnya pada 26 Juni 2018.

Sudirman menyatakan kedatangannya untuk bersilaturahmi dengan Anies. Setelah berbincang di ruang kerja Anies, keduanya semobil meninggalkan Balai Kota DKI Jakarta.

Sudirman Said yang kala itu sedang mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Jawa Tengah meminta Anies mendukung dirinya dalam berkampanye di Pilkada 2018 di Jawa Tengah.

Seperti diketahui, Sudirman Said gagal dalam Pilgub Jateng. Pun demikian ketika dirinya memutuskan maju sebagai caleg DPR RI dari Partai Gerindra.

Setelah itu semua, Sudirman pun akhirnya kembali diberi jabatan oleh Anies. Kali ini, Sudirman ditunjuk menjadi Komisaris Utama Food Station, salah satu BUMD DKI di bidang pangan.

Sudirman diangkat menjadi komisaris utama dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS LB) pada Rabu 22 April 2020.

Belakangan, nama Sudirman Said kembali mewarnai pemberitaan pasca-Demokrat meradang dan menuding Anies Baswedan mengkhianati kesepakatan.

Sudirman Said tampil menangkis tudingan-tudingan dari kader Demokrat yang diarahkan ke Anies Baswedan.

Menurut Sudirman Said, tidak terpilihnya AHY sebagai cawapres Anies bukanlah suatu pengkhianatan.

Sudirman Said mengingatkan Anies bukanlah pengurus partai politik sehingga tidak punya kekuasaan lebih dalam memutuskan cawapres pendampingnya.

"Baik Anies dan AHY memiliki keterbatasan dalam mewujudkannya [duet sebagai capres-cawapres], terlebih Mas Anies yang bukan pengurus atau kader partai tertentu sehingga tidak punya daya paksa untuk memutuskan apa yang sudah menjadi pilihannya," jelas Sudirman Said.

Sudirman Said juga membantah adanya pernyataan yang menyebut dirinyalah yang memberitahu Partai Demokrat soal pilihan NasDem yang menjadikan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, sebagai cawapres Anies Baswedan.

Ia mengatakan adanya informasi salah beredar di publik yang mengatakan Anies tidak berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), terkait Cak Imin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini