TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bulan Oktober mendatang, Indonesia memiliki momentum bersejarah, yakni peringatan yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
Tokoh muda Palopo, Farid Kasim Judas mengatakan peringatan Sumpah Pemuda tahun ini diharapkan jadi momentum pemuda untuk bergerak bersama.
“Bergeraknya tentu dalam konteks semangat kebersamaan dalam melanjutkan pembangunan bangsa. Apalagi dalam waktu dekat kita akan menghadapi pesta demokrasi bangsa, pesta demokrasi yang tidak hanya melibatkan pemuda sebagai pemilih, tetapi juga mengoptimalkan ruang-ruang bagi pemuda untuk tampil dan dipilih,” jelasnya, Minggu (24/9/2023).
Karena itu, lanjutnya, perlu peran aktif pemuda terutama dalam hal menjaga keberlangsungan kehidupan bangsa yang baik tetap menjadi baik.
Farid Kasim Judas mengatakan jangan sampai pesta demokrasi justru diidentikkan dengan kompetisi belaka yang akhirnya berujung pada perpecahan dan hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Materi Makna Sumpah Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia, Mata Pelajaran PPKn Kelas 8
“Di sinilah peran pemuda untuk bergerak bersama itu. Bergerak bersama untuk tampil, juga bergerak bersama untuk menjaga agar kedamaian bangsa ini terus terjaga. Jangan kemudian, pemuda terjebak dalam permusuhan hanya karena perbedaan pandangan atau pilihan. Ini harus kita hindari,” katanya.
Beberapa hari lalu saat menghadiri pertemuan satu organisasi kepemudaan, Presiden Joko Widodo juga menegaskan pentingnya peran pemuda untuk menjaga pemilu 2024 mendatang agar berjalan dengan damai.
Meski meyakini bangsa Indonesia telah dewasa dalam berdemokrasi, Presiden mengatakan bahwa pemilu masih berpotensi menimbulkan sejumlah risiko dan ketegangan di masyarakat.
Baca juga: Hari Sumpah Pemuda, Program Goes to Campus Ini Dorong Mahasiswa Kembangkan Inovasi dan Potensi
"Di sinilah peran dan kontribusi organisasi sukarelawan, organisasi pemuda seperti Kokam Muhammadiyah sangat diperlukan," ujar Presiden dalam sambutannya saat menghadiri Apel Akbar Pasukan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda (Kokam) Muhammadiyah yang digelar di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, pada Rabu, 20 September 2023.
Presiden juga menegaskan bahwa masyarakat Indonesia tidak boleh terbelah karena pemilu.
Selain itu, lompatan bangsa Indonesia menuju kemajuan juga tidak boleh terhalang hanya karena perebutan kekuasaan.
"Dalam demokrasi, perbedaan pilihan itu wajar, beda pilihan itu wajar, menang dan kalah itu juga wajar, adu argumentasi, adu argumen itu juga wajar. Yang penting dan paling utama persatuan, kesatuan kita harus tetap kita jaga bersama-sama," ungkap Presiden.