News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Disebut Belajar ke SBY Agar "Soft Landing"

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO FILE: Presiden Jokowi dan Ibu Iriana disambut SBY beberapa waktu lalu.

PDIP Bilang Bagus

Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat pun menyambut baik kabar
pertemuan Presiden Jokowi dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY).

Djarot mengatakan pertemuan Jokowi dengan SBY merupakan silahturahmi yang sangat bagus.

"Ya enggak apa-apa toh wong ketemu saja membangun silaturahmi bagus, berkomunikasi kan bagus
ya," kata Djarot di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/10).

Terlebih, dia menyebut SBY merupakan presiden keenam RI. Sehingga, bagus ketika kedua tokoh
pemimpin itu bertemu.

"Jadi, apalagi beliau ini kan presiden sebelumnya, bagus. Kami apresiasi bahwa Pak Jokowi dapat
berkomunikasi dengan berbagai pihak," ujar Djarot.

Menurut Djarot, komunikasi yang dibangun Presiden Jokowi dengan berbagai tokoh guna
mewujudkan stabilitas politik yang bagus.

"Tujuannya apa? Tujuannya ya kita di tahun politik ini kita bisa membangun stabilitas politik yang
bagus," ucap dia.

Diapresiasi Fahri Hamzah

Pertemuan kedua tokoh tersebut juga mendapat apresiasi, salah satunya datang dari Wakil Ketua
Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah.

“Adem kalau presiden dan mantannya akur. Sehat selalu pak SBY dan pak Jokowi,” kata Fahri
Hamzah melalui keterangan kepada wartawan, Selasa (3/10).

Belajar Soft Landing

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin, memaknai pertemuan itu
sebagai silaturahmi, guna menjajaki segala kemungkinan yang ada kedepannya.

Yang pertama, menurut Ujang, bisa jadi Presiden Jokowi ingin belajar dari SBY, bagaimana
mengakhiri jabatan sebagai pemimpin negara secara "soft landing".

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini