News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dugaan Korupsi di Kementerian Pertanian

Sahroni Ungkap Mentan Syahrul Yasin Limpo Tengah Jalani Pengobatan Prostat di Eropa

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Bendahara Partai NasDem, Ahmad Sahroni, menyebut Mentan Syahrul tengah menjalani pengobatan prostat di Eropa dan bakal tiba di Indonesia besok, 5 Oktober 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Bendahara Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mengungkapkan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, masih berada di Eropa.

Sahroni mengatakan, kini Syahrul masih menjalani pengobatan prostat di Eropa.

Namun, dia tidak membeberkan Syahrul dirawat di negara mana.

"Ada problem prostatnya, jadi pengobatan dahulu. Saya gak tahu dirawat di mana, cuma dapat informasi karena prostat bermasalah yang buat dia gak pegang komunikasi," ujarnya ketika dihubungi Tribunnews.com, Rabu (4/10/2023).

Sahroni pun menegaskan, bahwa Syahrul bakal pulang ke Tanah Air pada Kamis (5/10/2023).

"Maka itu tanggal 5 (Oktober) sudah di Jakarta," katanya.

Baca juga: Syahrul Yasin Limpo Dipastikan Pulang ke Indonesia 5 Oktober Besok Setelah Dikabarkan Hilang

Sebelumnya, Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Silmy Karim, mengungkapkan bahwa Syahrul Yasin Limpo belum termonitor masuk ke wilayah Indonesia.

"(Menteri Syahrul) belum masuk ke Indonesia," katanya Selasa (3/10/2023) dikutip dari Kompas.com.

Silmy mengatakan, Syahrul terakhir kali terdeteksi berada di Roma berdasarkan pantauan dari perlintasan dan kerjasama antarnegara.

Dia juga mengungkapkan, bahwa Syahrul meninggalkan Indonesia lewat Bandara Soekarno-Hatta pada 24 September 2023 dan harusnya tiba di Indonesia pada Minggu (1/10/2023).

"Tapi di situ kita sudah cek belum termonitor di sistem bahwa yang bersangkutan sudah berada di Indonesia," tutur Silmy.

Wamentan Yakini Syahrul Tak Kabur

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengatakan pihaknya belum mengetahui keberadaan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang terjerat kasus korupsi di KPK. (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

Terpisah, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mengungkapkan bahwa Syahrul tidak akan kabur.

"Wah Insya Allah sih enggak ya (tidak ada kabur). Mudah-mudahan kita doakan bersama-sama agar bisa selesai. Insya Allah," tuturnya di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa (3/10/2023) dikutip dari YouTube Kompas TV.

Baca juga: NasDem Bantah Mentan Syahrul Yasin Limpo Hilang Kontak di Luar Negeri, Diminta Pulang ke Indonesia

Qolbi mengungkapkan, terakhir kali berkomunikasi dengan politisi NasDem itu saat yang bersangkutan berada di Spanyol.

Kemudian, saat ditanya apakah ada kemungkinan Syahrul sudah berada di Indonesia, Qolbi mengaku tidak tahu.

"Kan ada dua kunjungan ya. Ada di Roma dan ada di Spanyol. Ini belum tahu kita ini posisi akhirnya," tuturnya.

Syahrul Diminta Menghadap Surya Paloh saat Tiba di Tanah Air

Keberadaan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat rumah dinas dan kantornya digeledah KPK (Kolase Tribunnews)

Sebelumnya, Sahroni juga mengungkapkan bahwa Syahrul diminta menghadap ke Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh setibanya di Tanah Air.

Ia mengatakan, ada kegiatan Syahrul Yasin Limpo yang tidak bisa ditunda.

"Kagak ngilang kok, emang ada giat yang tidak bisa ditunda," ungkapnya kepada wartawan, Selasa.

Sahroni menyebut, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, telah memerintahkan Syahrul untuk kembali ke Indonesia.

Syahrul disebut akan kembali ke Tanah Air pada besok.

"Tapi tanggal 5 Oktober Pak Mentan akan kembali ke Tanah Air, karena Ketua Umum perintahkan untuk segera kembali ke Tanah Air," jelas Sahroni.

Baca juga: Syahrul Yasin Limpo Dikabarkan Hilang, Wakil Menteri Pertanian Belum Berencana Lapor ke KBRI

Diketahui KPK tengah mengusut kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).

Bahkan, sempat beredar bahwa Syahrul menjadi satu dari tiga tersangka yang telah ditetapkan oleh KPK.

Dalam kasus ini, KPK menggunakan pasal pemerasan, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Ketika proses penyidikan berjalan, KPK sudah menggeledah rumah dinas Syahrul di Jalan Widya Chandra, Jakarta Pusat dan Kantor Kementan beberap waktu lalu.

Hasilnya, KPK pun mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga terkait perkara seperti uang Rp 30 miliar hingga dokumen berisi uang.

Bahkan, KPK turut mengamankan 12 senjata api (senpi) yang telah diserahkan ke Polda Metro Jaya.

Namun, kini 12 pucuk senpi itu telah dilimpahkan ke Bareskrim Polri.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Nuryanti)

Artikel lain terkait Dugaan Korupsi di Kementerian Pertanian

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini