TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah pihak ikut menanggapi soal konflik Israel-Palestina setelah sebelumnya memanas karena terjadinya perang Hamas dengan Israel pada Sabtu (7/10/2023).
Baik itu dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) maupun anggota DPR RI.
Termasuk tiga bakal capres juga sudah memberikan tanggapannya terkait konflik Palestina-Israel.
Berikut sikap dan respons berbagai pihak dalam konflik Israel-Palestina.
PBNU Prihatin, Berharap Serangan Dihentikan
Ketua PBNU Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrurrozi atau Gus Fahrur menyampaikan rasa keprihatinannya atas situasi yang terjadi di Palestina akibat serangan dari Israel.
Ia mengimbau agar kedua pihak, Israel-Palestina, menghentikan serangan.
Baca juga: Imbas Konflik Israel-Palestina, UEFA Resmi Tunda Sejumlah Laga Kualifikasi Euro 2024
"Kita menyatakan keprihatinan mendalam dan mendesak agar konflik antara Palestina dan Israel segera dihentikan, guna menghindari bertambahnya korban yang berjatuhan dari masyarakat sipil yang tidak berdaya," ujar Gus Fahrur, Senin (9/10/2023).
Selain itu, Gus Fahrur juga meminta pihak Palestina dan Israel untuk segera melakukan gencatan senjata.
Keduanya diminta untuk segera melakukan perundingan dan meninggalkan aksi kekerasan di bawah pengawasan Dewan Keamanan PBB.
Gus Fahrur juga meminta agar Israel mengakui kedaulatan Palestina.
"Israel harus mengakui kedaulatan Palestina agar dapat hidup damai berdampingan dengan tenang," ujar Gus Fahrur.
Baca juga: Buntut Serangan Israel, Palestina Pastikan Mundur dari Piala Merdeka 2023, Tersisa 3 Peserta
Anggota DPR RI Harap Ada Jalan Damai
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKS Sukamta berharap agar Israel-Palestina mencari kesepakatan menuju jalan damai bersama.
"Kami menyerukan kedua pihak perlunya penyelesaian secara damai."