TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah organisasi islam mulai dari Front Persaudaraan Islam (FPI), GNPF Ulama hingga PA 212 akan menggelar Aksi Bela Palestina pada Rabu (11/10/2023) pukul 13.00 WIB.
Tim Bantuan Hukum sekaligus Juru Bicara (Jubir) FPI, Aziz Yanuar menyebut dalam aksi ini, nantinya ditargetkan ribuan orang akan hadir mendatangi Kedubes Amerika, Jakarta Pusat.
"Iya benar (ada Aksi Bela Palestina), ditargetkan 1.000 orang," kata Aziz Yanuar saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (11/10/2023).
Dari flyer yang beredar, massa aksi diminta untuk membawa atribut-atribut aksi, bendera Palestina dan uang untuk nantinya didonasikan.
Aziz mengatakan adapun tuntutan dalam aksi tersebut yakni meminta kemerdekaan untuk Palestina tanpa syarat apapun.
"Yang jelas pastinya kami menuntut kemerdekaan Palestina tanpa syarat. Dan penjajah keluar dari bumi Palestina sebagaimana penjajah Belanda keluar dari bumi Indonesia dahulu," ungkapnya.
Lebih lanjut, Aziz mengatakan sejumlah tokoh hingga ulama direncanakan akan hadir dalam aksi tersebut.
"Ada banyak (tokoh dan ulama) Insha Allah. Untuk Habib Rizieq mungkin tidak hadir," jelasnya.
Siang Ini Ada Aksi Bela Palestina, FPI hingga PA 212 Akan Datang ke Kedubes Amerika di Jakarta Pusat
50 Contoh Soal UAS, PAS PKN Kelas 12 Semester 1 Kurikulum 2013 dan Kunci Jawabannya - Tribunnews.com
Diketahui, Konflik berujung perang antara Palestina dengan Israel masih terus terjadi hingga Selasa (10/10/2023) sejak pecah pada Sabtu (7/10).
Israel terus menggempur Jalur Gaza selama tiga hari berturut dan mengumumkan blokade total terhadap jalur yang menjadi lalu lalang bantuan maupun pasokan kebutuhan makanan dan air warga Palestina tersebut.
Dikutip dari Aljazeera pada Selasa, jumlah korban tewas yang dilaporkan berjumlah 787 warga Palestina dan lebih dari 900 warga Israel sejak Sabtu, 7 Oktober 2023.
Kemudian ada 4.000 orang yang terbunuh di Gaza, dan 2.600 orang di Israel. Angka-angka ini telah dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, dan layanan medis Israel.
Banyaknya korban tewas membuat rumah sakit kewalahan. Terlebih pada Senin malam, Israel terus membombardir Jalur Gaza, menghantam bangunan tempat tinggal warga Palestina.
Kementerian Kesehatan Palestina dan WHO telah menyerukan koridor kemanusiaan untuk memastikan masuknya bantuan medis mendesak ke rumah sakit di Gaza.