TRIBUNNEWS.COM - Proses renovasi Stadion Kanjuruhan yang berada di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, kini sudah mulai dilakukan. Pembangunan ulang dikerjakan melalui sinergi bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya lainnya serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pascatragedi 1 Oktober 2022 yang menewaskan 135 nyawa, stadion ini mangkrak dan tak terpakai selama setahun. Beberapa fasilitas dan sarana pun mulai rusak dan usang karena tidak dirawat.
“Ya nantinya selain renovasi sarana dan fasilitas, stadion ini juga akan dilengkapi monumen berupa diorama yang terdapat nama-nama korban yang tercatat di prasasti untuk mengenang tragedi yang merenggut nyawa 135 orang,” ujar Purnomo, Direktur Operasi II Brantas Abipraya.
Baca juga: Brantas Abipraya Sabet Penghargaan Best Commercial Reputation in Construction Category
Adapun lingkup pekerjaan di kawasan Stadion Kanjuruhan meliputi pekerjaan persiapan, struktur, arsitektur, MEP, rangka penutup atap, pengadaan dan pemasangan kursi, pekerjaan halaman, track atletik dan lapangan sepak bola.
Pada proses renovasi, tempat duduk stadion akan diperbaiki dengan menerapkan single seat sebanyak 21 ribu tempat duduk penonton, serta dilakukan pengerjaan atap stadion karena kondisi sebelumnya sangat memperihatinkan.
Beberapa pekerjaan tersebut bertujuan untuk membuat Stadion Kanjuruhan menjadi stadion ramah penonton tanpa memandang usia dan gender, dengan mengedepankan sistem keamanan stadion berstandar luar negeri.
Baca juga: Mengedepankan Transformasi Perusahaan, Brantas Abipraya Raih 3 Penghargaan di IHCBA Award 2023
Ditargetkan tuntas pada Desember 2024, pembangunan stadion dibantu dengan menerapkan teknologi Building Information Modelling (BIM). Revitalisasi Stadion Kanjuruhan yang masif ini akan membuat wajah stadion menjadi lebih nyaman, futuristik dan ramah untuk penonton nantinya.
Melalui pembangunan stadion ini, Brantas Abipraya juga membuktikan komitmen kesungguhan BUMN infrastruktur dalam upaya memajukan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM). Selain itu, optimalisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pun dibuktikan secara konsisten melalui peningkatan pemanfaatan produk dalam negeri dalam merevitalisasi Stadion Kanjuruhan.
“Tentunya dalam pengerjaan renovasi ini, Brantas Abipraya senantiasa mengutamakan penerapan K3 dan berkomitmen untuk selalu bekerja lebih keras dan lebih cerdas agar mendapatkan karya konstruksi yang tuntas tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya,” tutup Purnomo.(*)