News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bersama Putera Bangsa, Membangun Hilirisasi Nikel di Pulau Obi

Penulis: Muhammad Fitrah Habibullah
Editor: Anniza Kemala
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harita Nickel menjadi perusahaan nikel pertama yang menghasilkan produk hilirisasi dari bijih nikel kadar rendah (limonit) berkat pengadaan Refinery di Kawasan Industri Pulau Obi.

TRIBUNNEWS.COM - Hilirisasi tambang bermakna sebagai hal yang mengacu pada proses dimana bahan mentah dari sektor pertambangan diolah lebih lanjut menjadi produk bernilai tinggi. Salah satunya adalah hilirisasi nikel yang membawa berbagai dampak positif yang signifikan di berbagai aspek, seperti ekonomi, lingkungan, sosial, maupun teknologi. 

Sebagai salah satu produsen utama dan penghasil bijih nikel terbesar di dunia, Indonesia akan mendapat manfaat ekonomi yang signifikan dari permintaan nikel yang meningkat, terutama seiring tren kendaraan listrik yang makin digemari. 

Secara ekonomi, hilirisasi nikel memiliki dampak yang signifikan lewat pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi, nilai tambah yang dihasilkan jauh lebih tinggi dibandingkan hanya menjual bahan mentah. 

Namun, tak melulu soal pendapatan, hilirisasi nikel berperan besar dalam menciptakan lapangan kerja baru di berbagai sektor, seperti di bidang pengolahan, penelitian, manufaktur, hingga bidang lainnya. 

Baca juga: Menelisik Kiprah Hilirisasi Nikel Indonesia di Pulau Obi

Hal ini pun yang menjadikan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (TBP) atau dikenal dengan Harita Nickel membangun pabrik peleburan bijih nikel (smelter) berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang beroperasi di wilayah Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara pada tahun 2016.

Tak sendirian, Harita Nickel mengembangkan hilirisasi di wilayah Pulau Obi dengan melibatkan sumber daya manusia (SDM) penduduk asli setempat. Perusahaan terus melakukan rekrutmen pekerja sebagai upaya memajukan ekonomi setempat. 

Menurut data Dinas Tenaga Kerja Halmahera Selatan, entitas asosiasi Harita Nickel, PT Halmahera Jaya Produksi (HJF) sudah merekrut total 2.822 pekerja dari akhir tahun 2021 hingga Juli 2023. Hal ini menjadi salah satu implementasi nyata dari kebijakan perusahaan yang sedang mengupayakan pemanfaatan SDM lokal sebanyak 70 persen dalam proses perekrutan. 

“Dengan kehadiran perusahaan itu mengurangi pengangguran di sini. Dalam satu tahun bahkan ada dua kali perekrutan karyawan oleh pihak Harita Nickel,” ungkap Ardiani Radjiloen Kepala Disnaker Halmahera Selatan. 

Saat ini, Harita Nickel yang membawahi sejumlah entitas, telah mencatatkan pencapaian 15.309 pekerja dalam negeri dengan jumlah pekerja lokal yang berdomisili di Maluku Utara sebanyak 7.224 orang. Angka ini sangat signifikan jika dibandingkan jumlah tenaga kerja asing (TKA) yang hanya berjumlah 2.710.

Dengan memberikan kepercayaan untuk melibatkan SDM lokal dalam berkontribusi di hilirisasi nikel, ekonomi daerah terdapat kemajuan besar-besaran dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas tenaga kerja lokal untuk bersaing secara global.

Tidak hanya menyerap tenaga kerja lokal dan mengurangi pengangguran, kehadiran Harita Nickel juga membuka kesempatan bagi warga sekitar untuk meningkatkan ekonominya. 

Selain melibatkan warga sekitar dalam kegiatan operasional tambang, program Corporate social responsibility (CSR) yang dilakukan Harita Nickel juga membuka kesempatan bagi warga sekitar smelter untuk bergabung dalam program pengembangan dan pemberdayaan Masyarakat (PPM).

Baca juga: Hilirisasi Nikel di Pulau Obi: Manfaat dan Potensinya bagi Indonesia

Dampak positif dari kehadiran Harita Nickel ini juga diamini Ketua Badan Permusyawaratan Desa Kawasi, Reinhard Siar. Menurut Reinhard, kehadiran Harita Nickel telah banyak memberi kemudahan bagi masyarakat sekitar, salah satunya dengan pangkalan dan pasar ikan yang terus berkembang sejak kehadiran Harita Nickel.

“Ikan-ikan yang masuk ke Kawasi ini juga, masyarakat menyuplai ke pihak perusahaan. Ekonomi masyarakat Kawasi berkembang luar biasa dibanding sebelumnya,” tutur Reinhard.

Tidak berhenti di situ, Harita Nickel saat ini juga sedang membangun permukiman baru berupa 259 rumah yang lengkap dengan fasilitasnya untuk warga Desa Kawasi. Ini merupakan bentuk dukungan Perusahaan terhadap program pengembangan wilayah pemerintah setempat.

“Selama kurun waktu Harita Nickel beroperasi kita coba kembangkan beberapa program, yang mana dalam jangka waktu tersebut akan terbentuk akumulasi modal, akumulasi skill, dan akumulasi network. Sehingga nantinya warga bisa jual itu keluar, tidak hanya ke perusahaan, dan itu yang disebut dengan sustainability development tercapai,” ungkap Latief Supriadi selaku Head of Community Affairs Harita Nickel.

Penasaran bagaimana hilirisasi nikel bisa berdampak langsung terhadap ekonomi dan kemajuan daerah khususnya untuk warga di Pulau Obi? 

Tim redaksi Tribunnews berkesempatan mengunjungi smelter Harita Nickel dan melihat langsung suasana hilirisasi yang  menjadi kunci pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutannya di skala lokal, nasional, maupun global. Saksikan langsung ceritanya di video seri “Ekspedisi Hilirisasi Anak Bangsa” episode ke-3 bertajuk “Dampak Positif Hilirisasi” pada Youtube Tribunnews!

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini