Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama bakal menggelar Peragaan Sarung Santri Nusantara dalam rangkaian Perayaan Hari Santri.
Acara ini akan mempersembahkan busana sarung yang selama ini identik dengan busana santri dalam gaya yang berbeda.
Peragaan Sarung Nusantara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri 2023 yang diselenggarakan Kementerian Agama bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan PBNU.
“Hari Santri adalah momen penting yang menyoroti peran santri dalam memelihara dan mewariskan nilai-nilai agama, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan. Dengan semangat yang tulus, para santri dapat menjadi penjaga tradisi sekaligus pembangun Indonesia modern,” kata Plt Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono Abdul Ghafur melalui keterangan tertulis, Jumat (20/10/2023).
Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie, mengatakan ajang ini menjadi etalase keragaman bangsa yang dibalut dalam semangat persatuan dan kegembiraan.
Baca juga: Ketua PBNU: Ada Hadiah 60 Paket Umroh di Jalan Sehat Menyemarakkan Hari Santri
“Ini merupakan kegiatan yang dapat menyatukan orang dari berbagai latar belakang dalam perayaan warisan bersama,” ucapnya.
Selain peragaan sarung santri, acara ini juga akan dimeriahkan dengan berbagai penampilan budaya, termasuk peragaan seni dan musik.
Sejumlah seniman dijadwalkan hadir dan ikut mengisi acara, antara lain Tretan Muslim, Sosiawan Leak, dan Sastro Adi. Acara juga akan dimeriahkan dengan penampilan musik dari Armand Maulana.
Baca juga: PBNU: 1 Miliar Salawat Nariyah Akan Melangit di Malam Hari Santri
“Peragaan Sarung Santri Nusantara akan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menyaksikan beragam tradisi yang berkembang di banyak daerah, tapi dalam satu kesempatan sekaligus,” jelas Anna Hasbie.
Peragaan Sarung Santri Nusantara akan berlangsung di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Acara berlangsung pada 21 Oktober 2023 dan dijadwalkan dimulai pada sekitar pukul 19.00 WIB.
Pagelaran ini akan menjadi sorotan utama dengan penampilan Raka Raki dan Cak Ning, yang mengenakan corak dan model sarung beraneka ragam dari seluruh penjuru Indonesia di mana merupakan interpretasi modern dari pakaian tradisional.