Anak juga harus dididik secara demokratis.
Terakhir, rapat ketiga dilaksanakan di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat.
Pada rapat tersebut, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.
Ia menjelaskan bahwa gerakan kepanduan sejak dini, mendidik anak-anak disiplin dan mandiri.
Hal-hal tersebut, yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman.
Peserta kongres menyambut lagu tersebut dengan sangat meriah.
Kemudian, kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres,
Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia, berbunyi:
PERTAMA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH INDONESIA.
KEDOEA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,
BANGSA INDONESIA.
KETIGA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN,
BAHASA INDONESIA.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023