Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berbicara soal pentingnya strategi konkret TNI dalam menghadapi potensi ancaman terorisme hingga bencana alam.
Yudo menyampaikan TNI-Polri harus terus beradaptasi dalam menghadapi situasi dan perkembangan ancaman yang semakin dinamis dan tugas ke depan yang semakin berat.
Ancaman di tataran global dan regional berupa potensi konflik terbuka, serangan siber, gejolak ekonomi, dan perubahan iklim, kata dia, harus diwaspadai.
Hal tersebut disampaikan saat menjadi inspektur upacara pada Upacara Penutupan Pendidikan Reguler Angkatan ke-51 Sesko TNI Tahun Anggaran 2023 di Gedung Serasan Sesko TNI Bandung Jawa Barat pada Kamis (2/11/2023).
"Di lingkup nasional, potensi kerawanan berupa ancaman terorisme, separatisme, radikalisme, bencana alam, konflik sosial, dan keamanan perbatasan juga harus terus kita antisipasi secara serius," kata Yudo dalam keterangan resmi Puspen TNI dikutip Kamis (2/10/2023).
"Kesemuanya membutuhkan strategi yang konkret dari TNI dan seluruh komponen bangsa. Kita harus fokus dalam menyiapkan diri untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia yang kita miliki," sambung dia.
Yudo juga berharap Sesko TNI sebagai Centre of Excellence di bidang operasi gabungan TNI, baik operasi militer perang maupun operasi militer selain perang dapat mencetak kader-kader pimpinan terbaik yang dapat menjawab seluruh tantangan yang ada.
"Disinilah tempat terbaik untuk mengembangkan potensi diri, guna menjadikan prajurit dan kader pemimpin bangsa yang profesional, dengan tujuan agar kedaulatan bangsa tetap terjaga, keutuhan wilayah NKRI tidak terganggu, dan keselamatan segenap bangsa serta seluruh tumpah darah tetap terjamin," kata dia.
Siswa pendidikan reguler angkatan ke-51 Sesko TNI terdiri dari 159 orang Perwira Siswa (Pasis).
Mereka terdiri dari TNI AD 61 orang, TNI AL 41 orang, TNI AU 36 orang, Polri 14 orang dan 7 orang Pasis negara sahabat yakni Arab Saudi, Australia (2), India, Malaysia, Pakistan, dan Singapura.
Baca juga: Saat Presiden Jokowi Berpantun Pinjam Dulu Seratus
Lulusan terbaik dan karya tulis terbaik diraih oleh Kolonel Inf Nurul Yakin dengan judul Konsepsi Pengembangan Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI Berbasis Pendekatan Defense-Diplomacy Development (3ds) Guna Meningkatkan Diplomasi Pertahanan Indonesia Dalam Rangka Mendukung Pencapaian Kepentingan Nasional.
Sementara itu, Pasis Polri berprestasi adalah Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly.
Sedangkan Pasis negara sahabat yang berprestasi adalah Colonel Army Poh Tze Yuen Danny dari Singapura.
Turut hadir dalam upacara penutupan pendidikan di antaranya Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali, Dansesko TNI Marsdya TNI Samsul Rizal, Ketum Dharma Pertiwi Vero Yudo Margono, serta Pejabat Utama TNI Polri lainnya.