TRIBUNNEWS.COM - Penyaluran bantuan tahap pertama ke Gaza seberat 51,5 ton berisikan makanan, alat medis, hingga tenda.
Penyaluran bantuan ini langsung diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (4/11/2023) pagi ini.
Nantinya, bantuan ini akan melewati Jeddah, yang kemudian ke Bandara Internasional El Arish, sebelum disalurkan ke Gaza.
Bantuan pertama dari Indonesia untuk Gaza ini diterbangkan menggunakan tiga pesawat.
"Bantuan tahap pertama ini dibawa menggunakan tiga pesawat dan berisi 51,5 ton bantuan berupa makanan, alat medis, selimut, hingga tenda."
Baca juga: Indonesia Kirim Bantuan ke Gaza, Presiden Jokowi: Tiga Pesawat Kirim Logistik 51,5 Ton
"Ada juga barang-barang logistik lainnya, yang pasti bantuan ini juga disesuaikan kebutuhan yang diperlukan di Gaza," kata Jokowi, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Jokowi juga menambahkan, bahwa bantuan ini tidak hanya dari pemerintah saja melainkan dari masyarakat yang disalurkan melalui lembaga-lembaga kemauniasaan.
"Dari Baznas, dari IHA, dari PMI, dari Kitabisa, dan dari pemerintah TNI-Polri. Diharapkan bantuan semakin banyak dari masyarakat dan dunia usaha,” ungkapnya.
Sementara itu, bantuan yang diberikan ke Gaza ini sebagai bwujud solidaritas dan kepedulian terhadap Palestina.
Jokowi mengatakan konflik Hamas-Israel adalah tragedi kemanusiaan.
“Saya ingin menekankan kembali Indonesia akan terus bersama dengan perjuangan bangsa Palestina,” tegasnya.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) juga sudah menegaskan agar konflik Palestina-Israel segera dihentikan.
Hal ini disampaikan oleh juru bicara Kemlu, Muhammad Iqbal.
Baca juga: Kirim 51,5 Ton Bantuan ke Palestina, Jokowi: Tragedi Kemanusiaan di Gaza Harus Segera Dihentikan
"Kalau tekanan sudah diberikan for the first kita sudah sampaikan, bahkan Bu Menlu selama berada di New York terus berkomunikasi langsung atau melalui telepon dengan mitra-mitranya untuk menekan agar segera dihentikan konflik," kata Iqbal, Jumat (3/11/2023).
Ia melanjutkan hal itu untuk memberikan akses bagi bantuan kemanusiaan ke Gaza.
(Tribunnews.com/Pondra, Yohanes)