TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merespons beberapa bait pantun yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.
Habiburokhman menilai, pantun yang disampaikan Hasto menunjukkan kalau Pemilu 2024 ini mengedepankan ketenangan bukan ketegangan.
Tak hanya itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI tersebut menilai kalau gaya berpolitik Hasto dengan kerap mengumbarkan pantun adalah suatu hal yang elegan.
Oleh karenanya, Habiburokhman mengaku senang dengan pantun yang disampaikan oleh Hasto.
Sebagai balasan Pantun Hasto dalam keterangannya kepada awak media, Minggu (5/11/2023) Habiburokhman turut melontarkan tiga buah pantun untuk Hasto Kristiyanto.
Pergi ke solo lewat darat
Ketemu Mas Gibran lagi makan tomat
Pak Hasto Yang Terhormat
Kami do’akan senantiasa sehat
Kembali ke Jakarta Naik Delman
Kudanya putih dari matraman
Walau sekarang beda pilihan
PDIP tetaplah teman
Oom Prabowo memang mempesona
Kalau difitnah senyumin aja
Berbalas pantun hal yang biasa
Yang penting Pemilu riang gembira
Sebelumnya Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto menyampaikan tiga pantun saat menerima dukungan dari Forum Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah Bali, di Renon, Denpasar, pada Sabtu (4/11/2023).
Pantun yang diungkapkan Hasto tersebut menyinggung soal sikap pemerintah yang mencopot baliho Ganjar-Mahfud, pihak yang melukai kasih Ibu Pertiwi, hingga Prabowo Subianto.
Pantun Pertama Hasto berbunyi.
Pulau Bali Pulau Dewata
Masyarakatnya ramah terbuka pada siapa saja
Namun ada yang tega merusak suasana
Melepas baliho dan bendera sebagai cermin ketidakadilan nyata
Kemudian pantun Hasto yang menyinggung Prabowo berbunyi..
Pak Prabowo punya jurus menggoda
Bujuk rayunya pindahkan dukungan satu keluarga
Di sini kita memantapkan jiwa raga
Dukung Ganjar-Mahfud MD dengan semangat menyala-nyala
Menurut Hasto, tiga pantun ini merupakan suasana hati dirinya dan akar rumput yang ditemuinya saat kunjungan ke Bali kemarin.