A. b, d, dan f
B. a, b, dan e
C. b, c, dan e
D. b, d, dan e
E. b, c, dan f
Jawaban : D. b, d, dan e
5. Budaya Indonesia mengajarkan kepada anak-anak untuk menggunakan tangan kanan sebagai tangan yang dianggap baik dan mengandung nilai kesopanan oleh masyarakat. Tangan kanan digunakan untuk memberikan barang kepada seseorang, berjabat tangan, menulis, dan makan.
Sementara tangan kiri dianggap kurang baik jika digunakan dalam berinteraksi dengan masyarakat, sehingga tangan kiri jarang digunakan oleh anak-anak di Indonesia, terlebih lagi untuk berinteraksi dengan orang yang lebih tua.
Sedangkan pada beberapa negara di Asia Timur dan Eropa memandang bahwa tidak ada perbedaan nilai antara tangan kanan dan kiri, dan tidak menerapkan pembagian tugas atas kedua tangan. Seorang peneliti menghasilkan temuan bahwa salah satu dari kedua masyarakat tersebut memiliki nilai kebudayaan yang lebih buruk dibandingkan yang lain karena berdasarkan kebiasaan keluarganya mengharuskan untuk menghormati orang tua dan menggunakan tangan kanan dalam berinteraksi dengan orang yang lebih tua.
Berdasarkan pernyataan di atas, peneliti menunjukkan perilaku yang mengacu pada prinsip:
A. Pluralisme
B. Positivistik
C. Relativisme
D. Etnosentrisme
E. Multikulturalisme
Jawaban : D. Etnosentrisme
B. Soal Esai
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu antropologi dan bagaimana hubungannya dengan ilmu-ilmu yang lain?
Jawaban :
Ilmu antropologi secara etimologi adalah ilmu yang memiliki metode - metode dalam mempelajari, menjelaskan atau menerangkan gejala yang terjadi terhadap suatu manusia tentang sifat mereka yang membedakan dengan makhluk lain (berakal budi).
Melalui berbagai bidang spesialisasinya, antropologi memberi kita wawasan yang luar biasa tentang cara hidup manusia yang melintasi ruang dan waktu. Secara umum antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mencoba menelaah perilaku manusia dan menempatkan manusia secara unik dalam sebuah lingkungan hidup yang bermartabat.
Ilmu antropologi serta sub-sub ilmunya juga mempunyai hubungan dengan ilmu - ilmu lain. Hubungan itu biasanya bersifat timbal-balik. Antropologi memerlukan bantuan ilmu-ilmu lain dan sebaliknya ilmu-ilmu lain juga memerlukan perspektif antropologi.
2. Mengapa antropologi penting dipelajari khususnya di Indonesia?
Jawaban :
Indonesia adalah negara yang majemuk, terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, ras dan golongan. Komposisi masyarakat yang beragam menjadikan Indonesia rawan terjadinya konflik sosial budaya. Hadirnya ilmu antropologi menjadi penting, karena memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai cara hidup masyarakat yang berbeda beda. Dengan mempelajari antropologi diharapkan kehidupan masyarakat dapat menjadi harmoni.
3. Jelaskan perbedaan fase-fase perkembangan antropologi sebagai ilmu?
Jawaban :
Fase- fase perkembangan antropologi
• Fase Pertama (sebelum abad ke-18)
Pada fase pertama kelahiran antropologi sebagai sebuah ilmu tidak langsung dirumuskan menjadi satu disiplin keilmuan sendiri. Sejarah kelahiran antropologi tidak terlepas dari keberadaan catatan-catatan etnografi dari bangsa-bangsa Eropa dimulai sejak era “merkantilisme” pada abad ke-14.
• Fase Kedua (Pertengahan Abad ke-19)
Pada tahap ini antropologi sudah mulai ke ranah akademik. Sudah banyak bermunculan jurusan-jurusan antropologi di sejumlah universitas di dunia.
• Fase Ketiga (Permulaan Abad ke-20)
Pada fase ini justru sangat menarik, dimana antropologi dijadikan ilmu yang sangat praktis yang digunakan oleh para kaum penjajah dari Eropa untuk memantapkan kekuasaannya di daerah-daerah jajahannya di luar Eropa.
• Fase Keempat (Sesudah tahun 1930)
Pada fase ini ilmu antropologi berkembang sangat pesat, baik mengenai bertambahnya bahan pengetahuan yang lebih teliti maupun bertambahnya metode-metode ilmiah.
• Fase Kelima (Antropologi Masa Kini)
Pada fase ini cara pandang analisis teori dalam antropologi semakin beragam menurut perkembangan zaman.
4. Bagaimana hubungan antara relativisme budaya dan penerapan antropologi pada masyarakat majemuk?
Jawaban :
Relativisme berkontribusi pada pemahaman akan keunikan pada setiap budaya masyarakat sehingga akan melahirkan sikap dan pandangan bahwa tidak ada kebudayaan yang paling baik atau buruk, inferior dan superior.
Pandangan ini penting untuk diterapkan pada masyarakat yang majemuk sehingga tercipta sikap saling menghargai dan menghormati. Dalam konteks Indonesia dengan masyarakat yang beragam, relativisme budaya merupakan salah satu cara terbaik menuju sikap arif dan bijaksana dalam melihat perbedaan-perbedaan budaya
5. Berikan dua contoh mengenai manfaat belajar antropologi bagi kalian!
Jawaban :
a.) Mengetahui tatanan sosial masyarakat menciptakan tingkat toleransi yang tinggi.
b.) Mengetahui norma dan suatu tradisi dalam kehidupan bermasyarakat.
*) Disclaimer:
- Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/Namira Yunia Lestanti)