Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Agus Subiyanto bercerita tentang kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga diusulkan sebagai calon Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono yang akan memasuki masa pensiun pada bulan ini.
Agus mengatakan pencalonannya sebagai Panglima TNI merupakan hak prerogatif presiden.
Ia pun menegaskan loyalitasnya dengan presiden.
Hal tersebut disampaikannya usai memimpin Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Kesiapan Pengamanan Pemilu 2024 di Lapangan Silang Monas Jakarta pada Rabu (8/11/2023).
"Ya, itu kan kalau, semuanya hak prerogatif presiden ya. Jadi saya, pokoknya saya sudah sampaikan loyal sama presiden," kata Agus.
Agus mengatakan ia mulai dekat dengan Jokowi saat menjabat sebagai Dandim 0735/Surakarta periode 2009 sampai 2011 ketika Jokowi menjabat Walikota Surakarta.
Baca juga: KSAD Jenderal Agus Subiyanto Siapkan 115 Ribuan Prajurit untuk Dukung Pengamanan Pemilu 2024
Ia mengatakan dekat dengan Jokowi karena tugasnya sehari-hari.
"Saya kan pernah ditempatkan di mana saja gitu. Jadi kalau kedekatan itu saya pernah juga, kedekatan sama presiden waktu itu saya Dandim ya. Kedekatannya kita kedekatan kerja ya gitu. Task oriented. Biasanya kalau presiden kalau Sabtu-Minggu suka ngecek ke pasar, saya suka ikut," kata Agus.
Tentang kedekatannya dengan Jokowi, ia mengatakan hanya menjabat selama kurang lebih setahun di Solo.
"Di solo juga kan cuma setahun saja saya ketemu dengan beliau itu," kata dia.
Baca juga: Harta Kekayaan Letjen Maruli Simanjuntak, Kandidat Kuat KSAD Gantikan Jenderal Agus Subiyanto
Ia mengaku di manapun ditugaskan, dirinya selalu dekat dengan kepala daerah di tempat tersebut.
Agus mencontohkan ketika ia menjabat sebagai Danrem 132/Tadulako pada periode 2017 sampai 2018.
"Kemudian waktu saya Danrem di Palu. Gubernurnya Pak Longki (Djanggola), terus Walikotanya Pak Pasha (Sigit Purnomo Syamsuddin Said). Saya juga dekat sama mereka," kata dia.
"Apalagi waktu penyelesaian gempa bumi tsunami di Palu saya waktu itu sudah Paban sih, tapi saya pernah danrem di sana saya dideploy sama panglima TNI untuk menyelesaikan Palu. Jadi kedekatannya task oriented," sambung dia.
Selain itu, ia juga mencontohkan kedekatannya dengan Walikota Bogor Bima Arya dan Wakil Walikota Bogor Dedie Abdu Rachim saat menjabat sebagai Danrem 061/Surya Kencana pada 2020.
Kemudian, ia pun mengaku berhubungan baik dengan Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.
"Jadi semua pejabat pemerintah di luar TNI yang pernah saya deploy di situ, menjabat. Pasti dekat sama saya," kata dia.
Baginya, dicalonkannya dirinya sebagai Panglima TNI oleh Presiden Jokowi adalah buah dari doa.
Baik itu doa darinya, orang tuanya, maupun orang-orang lain yang mendoakannya
"Mungkin takdir juga kan. Kita nggak mengerti juga, hidup ini kan misteri, kita ke depan jadi apa nggak ngerti. Ya kan, hanya kita bisa berdoa saja dan berbuat baik kepada sesama. Selalu mendoakan sesama, mendoakan anggota, rekan, pimpinan, presiden kita," kata dia.
"Selalu saya doakan biasanya setelah saya, biasanya lima waktu setelah menjalankan ibadah salat. Semua saya doakan, untuk keamanan negara ini, dan kesejahteraan masyarakat," kata dia.
Selain jabatan tersebut, tercatat Agus juga pernah menjabat sebagai Komandan Paspapmpres pada periode 2020 sampai 2021.