Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Pemberantasan BNN RI, Irjen I Wayan Sugiri menyatakan bahwa pihaknya bakal mengevaluasi pegawainya yang bernama Pahala Damaris Tambunan imbas cekcok dengan pemotor di UKI, Jakarta Timur.
Seperti diketahui sebelumnya beredar viral pegawai BNN itu terlibat cekcok hingga menggetok kepala seorang pemotor bernama Diki dengan menggunakan pistol sampai mengeluarkan darah.
Baca juga: BNN RI Musnahkan Barbuk Narkoba Berbagai Jenis Sebanyak 16,4 Kg dari Hasil Pengungkapan 5 Kasus
Meski kini Pahala dan Diki telah sepakat berdamai imbas kejadian itu, Wayan mengaku tetap akan melakukan evaluasi terhadap pegawainya tersebut.
"Kita tetap lakukan pemeriksaan ke dalam seperti apa dia melakukan itu. Tapi mungkin di dalam intinya perlu kita supaya evaluasi," jelas Wayan saat ditemui di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jum'at (10/11/2023).
Kendati demikian, mengatakan bahwa aksi yang dilakukan pegawainya itu bermula saat Pahala hendak menegur pemotor yang lawan arah.
"Sudah damai, karena dia negur orang yang melanggar lalu lintas," ujarnya.
Namun pada saat itu Pahala terpancing emosi lantaran pemotor tersebut tak terima pada saat ditegur olehnya.
Baca juga: Viral Anggota BNN Mengaku Kopassus Pukul Pemotor Pakai Senjata saat Cekcok di Jakarta Timur
"Tapi kan yang ditegur mungkin tidak terima, tapi (dilain sisi) kan dia melanggar," ucapnya.
Akan tetapi kini persoalan tersebut kata Wayan telah diselesaikan secara damai menyusul korban yang telah mencabut laporannya.
"Faktanya dia mencabut laporannya, (dan telah) selesai," pungkasnya.
Sebelumnya sebuah keributan antar pemotor terjadi di jalan Mayjen Sutoyo, Kecamatan Cawang, Jakarta Timur.
Keributan tersebut viral di media sosial yang bernarasikan pelaku yang merupakan karyawan BNN RI mengaku sebagai anggota Kopassus saat cekcok dengan pemotor bernama Diki.
Bahkan, pelaku disebut memukul kepala Diki dengan senjata hingga kepala korban terluka.