Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, yang dijadwalkan Senin (13/11/2023), Komisi I DPR menggelar serangkaian agenda.
Pada hari ini Jumat (10/11/2023), Komisi I DPR RI akan melakukan verifikasi administratif terhadap calon Panglima TNI.
Baca juga: Uji Kelayakan Jenderal Agus Subiyanto Sebagai Panglima TNI Digelar pada Senin 13 November 2023
Hal itu diungkapkan Anggota Komisi I DPR RI fraksi Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.
"Hari ini kita sedang menunggu berkas yang akan dikirimkan Mabes TNI dan sampai sekarang tadi masih belum. Jadi kita masih menunggu," ungkap Bobby.
Baca juga: Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Beberkan Persiapan Khusus Jelang Fit and Proper Test
Selanjutnya, kata Bobby mengungkapkan, Komisi I DPR akan menunggu berkas administrasi sesuai jam kerja yang ada di DPR.
"Karena perlu waktu juga untuk memproses verifikasi pemberkasan tersebut, yang bila sudah lengkap akan diteruskan pada agenda berikutnya," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Komisi I DPR RI mengungkap uji kelayakan atau fit and proper tes terhadap Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI akan dimulai pada Senin, 13 November 2023.
Meutya menyampaikan bahwa uji kelayakan dimulai dengan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi I DPR RI terkait penyampaian visi misi Jenderal Subiyanto.
"Kemudian RDPU atau penyampaian visi misi yang biasa disebut fit and proper tes itu akan dilakukan haru senin tanggal 13 November pagi. Jadi akan dimulai pagi dengan penyampaian visi misi kurang lebih 30 menit dilakukan secara terbuka," kata Meutya Hafid di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Ia menuturkan proses uji kelayakan itu dilaksanakan secara fleksibel. Nantinya, kegiatan tersebut bisa dilakukan secara terbuka maupun tertutup.
Baca juga: Jenderal Agus Subiyanto Cerita Kedekatannya Dengan Presiden Jokowi Hingga Jadi Calon Panglima TNI
"Nanti jikalau ada pendalaman yang mungkin menemukan kerahasiaan maka rapat akan ditutup, tapi dibuka dulu di awal untuk bisa diketahui publik semua apa visi misi dari calon panglima," katanya.