TRIBUNNEWS.COM - Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI Angkatan Udara (AU), Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati mengatakan Flight Data Recorder (FDR) pesawat Super Tucano yang jatuh di Kabupatan Pasuruan, Jawa Timur, berhasil ditemukan.
Agung mengatakan FDR dibawa ke Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang.
Di samping menemukan FDR, TNI AU juga berhasil mengevakuasi peralatan persenjataan Super Tucano.
"Sementara saya sampaikan yang sudah diungsikan kanon senjata pesawat."
"Yang diamankan senjata dari kedua pesawat, meskipun tidak ada amunisinya, tapi itu penting agar tidak disalahgunakan oleh orang lain," kata Agung, Sabtu, (18/11/2023), dikutip dari Kompas.com.
Agung berujar FDR itu nantinya diserahkan kepada tim Pusat Kelaikan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI (Puslaiklambangjaau).
"Sementara nanti tim Puslaiklambangjaau yang akan memeriksa itu, kelihatannya datanya bisa dibaca di tempat kita, namun tentu kami punya satu bagian dari informasi," ujar Agung.
Sementara itu, potongan badan pesawat belum bisa dievakuasi hingga saat ini.
Agung mengatakan proses evakuasi memerlukan waktu sepekan karena persoalan hujan dan medan yang cukup curam.
"Rencana evakuasi akan menggunakan helikopter. Namun, karena medannya cekung, sehingga berpotensi membahayakan bagi helikopter turun," kata dia.
Baca juga: Detik-detik Pesawat Super Tucano TNI AU Jatuh, Warga : Ada Suara Gemuruh Lalu Terdengar Ledakan
Tim Investigasi Dibentuk
Agung menyebut TNI AU akan membentuk tim investigasi guna menyelidiki penyebab jatuhnya dua pesawat Super Tucano pada Kamis (16/11/2023).
Kata dia, tim itu dibentuk oleh Pusat Kelaikudaraan dan Keselamatan Terbang dan Kerja (Puslaiklambangja) TNI AU.