TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Terbuka kembali menggelar kegiatan Temu Ilmiah Nasional Guru ke-15 (TING XV) sekaligus Internasional Conference on Teaching and Learning (ICTL) untuk pertama kalinya secara daring, Sabtu (18/11/2023).
Kegiatan kali ini mengambil tema 'Transformasi Digitall: Tantangan dan Peluang di Masa Depan dalam Pengajaran dan Pembelajaran'.
"Internasional Conference on Teaching and Learning dan Temu Ilmiah Nasional Guru akan menjadi platform yang sangat berharga untuk berdiskusi dan bertukar ide. Di mana kita akan mendengar pandangan brilian dari pembicara terkemuka yang akan berbagi pengetahuan dan wawasan mereka," kata Ketua 1st ICTL and TING XV, Andi Sapta dalam sambutannya.
Baca juga: Tema Universitas Terbuka di Usia ke-39: Tatanan dan Budaya Kerja Baru, Mewujudkan Indonesia Maju
Dalam kegiatan itu, ada tiga pembicara yang akan memberikan pengetahuannya soal transformasi digital khususnya untuk dunia pendidikan.
Pertama, David Kaufman sebagai Faculty of Education Simon Fraser University Canada (CEO online lifelong learning Institute Vancouver); Wesley Teter sebagai Senior Consultan of Educational Innovation and Skills Development UNESCO Bangkok, Thailand; dan Randeep Sudan sebagai Ahli Platform Karier Digital Bank Pembangunan Asia, Singapore.
Adapun keynote speaker dalam acara tersebut adalah Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Nunuk Suryani.
"Kami menginformasikan bahwa Internasional Conference on Teaching and Learning yang pertama ini diikuti oleh 134 peserta yang berasal dari Selandia Baru, Pakistan, Tiongkok, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Indonesia," tuturnya.
'Sementara Temu Ilmiah Nasional Guru ke-15 ini diikuti oleh 152 peserta yang berasal dari kalangan guru, dosen dan mahasiswa se-Indonesia," sambungnya.
Baca juga: Tribun Network Raih Penghargaan Citra Pararta pada Peringatan Dies Natalis Ke-39 Universitas Terbuka
Sementara itu, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka Ucu Rahayu mengatakan perkembangan teknologi menjadi tantangan sendiri bagi dunia pendidikan khususnya di Indonesia.
"Transformasi digital dalam pendidikan telah membawa kita pada titik di mana kita tidak hanya mempertanyakan apakah teknologi harus diintegrasikan ke dalam pendidikan?, tetapi juga bagaimana melakukannya secara efektif untuk meningkatkan hasil pembelajaran," ungkapnya.
Adapun tantangan yang dimaksud, kata Cucu, seperti memastikan akses yang adil terhadap teknologi secara nasional, mengatasi masalah privasi dan keamanan data, dan meningkatkan kualifikasi pendidik untuk memanfaatkan secara selektif dalam proses belajar mengajar.
"Namun, seiring dengan tantangan tersebut, kita memiliki peluang besar untuk meningkatkan pendidikan, khususnya di Indonesia," tuturnya.