Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan Kapal Bantu Rumah Sakit (KBRS) milik TNI Angkatan Laut (AL) belum dapat diberangkatkan ke wilayah Gaza, Palestina.
Hingga saat ini, TNI AL belum dapat memastikan di wilayah mana KBRS bakal bersandar.
Baca juga: Menko PMK: Pengiriman Bantuan Alat Medis Terkendala Minimnya Listrik di Gaza
"Kemarin saya tanya Pak Panglima belum bisa diberangkatkan. Kapal yang sudah kita siapkan untuk membantu karena nanti kita pikir mau disandar dimana," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Muhadjir mengatakan jika tidak memungkinkan bersandar, KBRS bakal melakukan lego jangkar.
Lego jangkar adalah kapal yang berlabuh di tengah laut dengan menggunakan jangkar.
Meski begitu, Muhadjir mengatakan TNI AL masih mencari zona aman untuk lego jangkar.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah KBRS dari risiko serangan Israel.
"Kalau nanti itu harus di tengah laut, lego jangkarnya juga harus berada di dalam zona aman. Kalau tidak nanti malah jadi sasaran serangan, malah kita berisiko kan," ucap Muhadjir.
Seperti diketahui, TNI AL menyiapkan satu kapal bantu rumah sakit untuk dikirim ke Palestina.
Baca juga: Menlu Retno: 3 WNI Relawan MER-C di Gaza Belum Bisa Dikontak
Asisten Operasi (Asops) Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Muda Denih Hendrata mengatakan TNI AL sedang berkoordinasi Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri terkait pengiriman kapal.
"Kami akan siapkan jenis kapal rumah sakit, karena ada dua fungsi yang akan nanti kami siapkan, yaitu untuk bakti kesehatan maupun bakti sosial,” kata Denih dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (9/11/2023).
Keberangkatan kapal rumah sakit akan menunggu perintah.
Adapun kapal yang sedang disiapkan ialah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr Radjiman Wedyodiningrat-992.