Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan sejak dirinya dilantik tahun 2020 tercatat sudah 6.000 orang yang menjalani operasi katarak.
"Sejak saya dilantik Desember 2020, lebih dari 6.000 orang sudah menjalani operasi katarak untuk mencegah yang bersangkutan dari risiko kebutaan," kata Risma melalui keterangan tertulis, Kamis (23/11/2023).
Risma mengatakan Kementerian Sosial memprioritaskan salah satu programnya membantu operasi katarak gratis bagi masyarakat.
Operasi ini sangat penting karena jika terlambat ditangani, pengidap katarak bisa mengalami kebutaan.
Baca juga: Bencana Kelaparan, 17 Penerbangan Angkut Bantuan Kemensos untuk Warga Yahukimo
Operasi katarak di Jawa Timur diselenggarakan di Kabupaten Tulungagung, Kabupaten dan Kota Malang serta Kabupaten Blitar pada Rabu dan Kamis, 22-23 November 2023.
Sebanyak 1.686 calon pasien telah terdaftar mengikuti skrining untuk menentukan layak tidaknya mereka untuk menjalani operasi.
Di Kabupaten Tulungagung, operasi terhadap 94 pasien yang lolos skrining dilakukan di RSUD dr Iskak pada Rabu.
Menurut Risma, Jawa Timur dipilih saat ini karena berdasarkan data Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) kasus katarak di Jawa Timur tergolong tinggi, terutama di daerah pantura dan kawasan pesisir pantai.
Paparan matahari di kawasan pantai diduga menjadi salah satu sebabnya, meskipun ada sebab atau faktor lain seperti diabetes, faktor usia, keturunan dan lainnya.
Baca juga: Katarak Penyebab Kebutaan Tertinggi di Indonesia, Mayoritas Penderitanya 50 Tahun ke Atas
"Bukan cuma Jawa Timur, operasi katarak gratis juga dilakukan setiap bulan secara bergantian di seluruh Indonesia," kata Risma.
Kementerian Sosial memandang penting operasi katarak gratis karena kasusnya seperti fenomena gunung es.
Kasus yang tercatat sedikit, padahal kenyataannya sangat banyak dan tersebar di seluruh Indonesia.
Katarak juga tidak bisa dianggap enteng, karena jika terlambat ditangani pengidapnya bisa mengalami kebutaan atau disabilitas netra.
"Masih banyak pengidap katarak yang membiarkan penyakitnya, karena faktor biaya dan ngeri mendengar kata operasi," pungkas Risma.
Operasi katarak akan mengangkat lensa mata yang keruh tersebut sehingga penglihatan pasien akan jelas dan terang kembali.