News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Marapi

IDI Siagakan Dokter Untuk Tangani Korban Erupsi Gunung Marapi

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim penyelamat membawa korban pasca letusan Gunung Marapi di Agam, Sumatera Barat, pada 4 Desember 2023. Sebelas pendaki ditemukan tewas pada 4 Desember dan 12 lainnya hilang setelah gunung berapi meletus di Indonesia, dan tim penyelamat berlomba untuk membawa korban luka yang selamat menuruni gunung dengan berjalan kaki. (Photo by FAIRUZ SYAUGI / AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyiagakan dokter di sejumlah fasilitas kesehatan dan posko kesehatan untuk korban erupsi Gunung Marapi di Sumatra Barat.

Ketua Umum PB IDI, DR Dr Moh Adib Khumaidi SpOT menyampaikan bahwa kesiapan para tenaga kesehatan tersebut merupakan hasil koordinasi IDi Wilayah Sumatra Barat dengan IDI Cabang di area terdampak serta dengan sejumlah lembaga terkait seperti BNPB, BMKG, dan Kedokteran Kepolisian.

PB IDI mengingatkan masyarakat luas yang ingin melakukan pendakian di gunung berapi aktif maupun pasif di seluruh wilayah Indinesia agar melakukan pelaporan terlebih dahulu melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dengan melampirkan data diri lengkap sesuai ketentuan.

"Serta tidak memaksakan diri untuk melakukan perjalanan pendakian apabila situasi tidak memungkinkan," kata dr Adib dalam keterangan tertulis pada Kamis (7/12/2023).

Sementara itu, Ketua IDI Wilayah Sumatra Barat, DR Dr Roni Eka Sahputra SpOT(K) menjelaskan bahwa IDI Wilayah Sumatra Barat melibatkan 4 IDI Cabang di area terdampak; yakni IDI Cabang Agam, IDI Cabang Tanah Datar, IDI Cabang Padang Panjang, dan IDI Cabang Bukittinggi.

Baca juga: BPBD Tanah Datar Bantah Ada Lahar Panas Marapi Mengalir, Bupati Imbau Warga Tak Sebarkan Hoaks

Hingga 6 Desember 2023, 75 orang pendaki yang namanya terdaftar di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sudah diketemukan seluruhnya.

Seluruh 23 orang di antaranya meninggal dunia, dan sisanya luka-luka baik berat maupun ringan.

Korban meninggal umumnya ditemukan luka fraktur di bagian kepala dan tubuh akibat tertimpa batu-batu besar dari erupsi, dan juga karena semburan panas secara langsung karena posisi para pendaki tersebut kebanyakan berada di puncak gunung.

Baca juga: Ketegaran Hati Maswardi Melepas Anak Bungsunya yang Jadi Korban Tewas Erupsi Gunung Marapi: Bersih

Dr Pom Harry Satria SpOG(K), Wakil Ketua II PB IDI menyampaikan bahwa saat ini IDI bersama dengan lembaga terkait telah melakukan operasional Puskesmas 24 jam di wilayah terdampak, dengan memberdayakan para tenaga kesehatan setempat, dibantu relawan Tim Bantuan Medis Hippocrates Emergency Team Mahasiswa Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, serta para dokter dari kepolisian.

"Sementara untuk penanganan lebih lanjut, para korban yang dievakuasi dirujuk ke Fasilitas Kesehatan di Padang Panjang dan Bukittingggi," kata Dr Harry.

IDI Wilayah Sumatra Barat akan berkoordinasi dan menggandeng sejumlah Perhimpunan Profesi dibawah naungan IDI untuk melakukan screening dampak paska erupsi di sekitar wilayah Gunung Marapi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini