TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sedang menjadi sorotan publik di masa-masa kampanye Pilpres 2024, lokasi kampanye calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang disebut-sebut "dibuntuti" oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ada beberapa provinsi yang didatangi Jokowi setelah disinggahi Ganjar Pranowo.
Ganjar melakukan kunjungan ke berbagai wilayah di Papua pada 20 dan 21 November 2023. Pada 22 November 2023, Jokowi juga melakukan kunjungan kerja ke Biak Numfor, Papua.
Ganjar memulai kampanye hari keempatnya di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 1 Desember 2023. Satu hari setelahnya, Presiden Jokowi berangkat ke NTT Senin, 4 Desember 2023.
Dalam program Tribunnews On Focus kali ini, pengamat komunikasi politik Hendri Satrio membahas terkait Jokowi yang disebut-sebut membuntuti kampanye Ganjar.
Hensat, demikian sapaannya, melihat tiga hal di balik kunjungan Presiden Jokowi di daerah-daerah yang sebelumnya dikunjungi Ganjar.
Pertama memang lokasinya kebetulan bersamaan.
Kedua, kata dia, ada kesengajaan Jokowi untuk melakukan kunjungan ke daerah-daerah yang telah dikunjungi Ganjar.
"Memang di-setup tempat-tempatnya. Artinya yang didatangi Ganjar memang tempat-tempat yang pada 2014 dan 2019 dimenangkan Jokowi dan juga PDI Perjuangan."
"Maka mungkin ada kepentingan kompetisi yang ada."
"Artinya pada saat Ganjar kesana kemudian ditutup pak Jokowi untuk membuat pemilih ingat kembali akan dirinya dan bukan ingat Ganjar Pranowo," jelas Hensat saat wawancara eksklusif Tribunnews On Focus, Rabu (6/12/2023).
"Ini sebetulnya sebuah kompetisi strategi memenangkan suara di dua daerah ini."
"Jadi memang ada kesengajaan Pak Jokowi untuk membuntuti Ganjar Pranowo," paparnya.
Kemungkinan ketiga, dia menjelaskan, perjalanan kompetisi pilpres masih jauh.
Karena belum bisa dipastikan apakah Jokowi akan tetap berada di kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka atau kembali ke PDI Perjuangan dan mendukung Ganjar-Mahfud MD.
"Bukan tidak mungkin juga tiba-tiba dia memainkan politik dua kaki. Jadi artinya kembali mendukung Ganjar dan PDI Perjuangan dan mempersilahkan anaknya dengan Prabowo."
"Mungkin saja dilakukan, demi kalahnya pasangan nomor satu," jelasnya.
Hensat melihat ada strategi Jokowi untuk menutup langkah Ganjar supaya masyarakat di daerah-daerah tersebut ingat bahwa suaranya untuk Jokowi.
Dia bisa memahami posisi Istana Kepresidenan membantah kunjungan kerja Jokowi sebagai bentuk membuntuti kegiatan kampanye Ganjar.
Istana Kepresidenan menegaskan semua jadwal kunker presiden sudah direncanakan jauh-jauh hari.
"Pasti menggunakan teori pertama atau hipotesa pertama yakni tentang kebetulan saja. Kebetulan Ganjar kesana, pak Jokowi juga sudah ada rencana."
"Jangan kan dalam politik, dalam kehidupan kita itu kecil sekali ada kebetulan yang muncul dalam keseharian kita," jelasnya.
Simak video lengkap wawancara eksklusif Tribunnews On Focus dengan Hendri Satrio.(*)