News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lewat Pengawasan Ketat, TNI AU Kembali Operasikan Pesawat Super Tucano 

Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terhitung sejak Senin (29/11/2021) kemarin, dua pesawat EMB - 314 Super Tucano dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang sudah berada di Lanud Anang Busra. Selama empat hari ke depan pesawat Super Tucano akan melaksanakan operasi pengamanan wilayah udara.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Agung Sasongkojati mengatakan saat ini sejumlah pesawat Super Tucano di jajaran Sakdron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang telah kembali dioperasionalkan dengan pengawasan ketat.

Pesawat-pesawat Super Tucano tersebut diketahui sempat dihentikan sementara operasionalnya setelah insiden kecelakan dua pesawat Super Tucano yang menewaskan empat perwira TNI AU di daerah Pasuruan Jawa Timur pada Kamis (16/11/2023) lalu.

Agung menjelaskan saat ini terdapat sekira tujuh unit pesawat Super Tucano yang telah kembali beroperasi.

Sedangkan pesawat Super Tucano lainnya, kata dia, saat ini tengah menjalani perawatan dan pemeliharaan.

Hal tersebut disampaikannya usai upacara Sertijab Pangkoopsudnas dan Dandkodiklatau di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Jumat (8/12/2023).

"Pesawat Super Tucano sudah dioperasikan kembali tapi sebelum terbang beberapa pilot sudah dilatih kembali agar mereka pertama memulihkan daripada mentalnya. Selanjutnya akan beroperasi seperti biasa tentu dengan pengawasan lebih ketat," kata Agung.

"Karena kehilangan beberapa personel inti daripada skuadron tentu ada pengaruhnya secara psikologis kepada para penerbang," sambung dia.

Investigasi Faktor 5 M

TNI Angkatan Udara membentuk tim investigasi untuk mencari penyebab terjadinya kecelakaan jatuhnya dua pesawat Super Tucano Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang pada Kamis (16/11/2023).

Agung mengatakan tim tersebut dibentuk oleh Pusat Kelaikudaraan Dan Keselamatan Terbang dan Kerja (Puslaiklambangja) TNI AU.

Tim tersebut, kata dia, akan melakukan investigasi dengan melihat sejumlah faktor.

"Faktor-faktor yang dikenal dengan istilah 5 M (Man, Machine, Medium, Mission and Management) secara menyeluruh terhadap penyebab jatuhnya kedua pesawat," kata Agung ketika dikonfirmasi Tribunnews.com pada Jumat (17/11/2023).

Tim, kata dia, akan memeriksa secara langsung kondisi pesawat pasca kecelakaan di lokasi kejadian.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini