News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pakar Ingatkan Lonjakan Kasus Covid-19 Akan Tetap Ada Pascapandemi

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi covid

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Ahli Kesehatan Masyarakat Sekaligus Epidemiolog Dicky Budiman tanggapi perihal tren kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia belakangan ini. 

Ia mengingatkan jika lonjakan kasus Covid-19 akan tetap ada secara berkala dalam bentuk outbreak atau kejadian luar biasa (KLB).

"Sekali lagi saya mengingatkan pada pemerintah dan masyarakat, Bahwa kita akan secara berkala menghadapi lonjakan kasus covid-19 dalam bentuk outbreak atau jadi KLB,"ungkapnya pada Tribunnews, Rabu (13/12/2023). 

Artinya, memang terjadi lonjakan Covid-19 tetapi tidak sebesar pandemi. 

Namun, di masa endemi ini kenaikan kasus tidak dapat terhindarkan. 

Terkait kemungkinan gelombang ini, ia pun mengingatkan terkait adanya kelompok rawan di masyarakat yang akan menjadi korban. 

"Meski pun jumlahnya akan jauh lebih kecil dibandingkan masa pandemi.  Tapi angka stastistik akan berbicara. Kematian satu persen kurang itu akan ada, atau akan terjadi," kata Dicky lagi.  

Baca juga: Vaksin Booster Efektif Cegah Keparahan dan Kematian Akibat Subvarian Baru Covid-19

Bahkan, bakal ada peningkatan kasus di layanan rumah sakit.

"Meski itu 5 persen atau 10 persen total dari kelompok rawan. Itu juga akan cukup menjadi beban layanan rumah sakit ketika kesiapan, infrastrukturnya, sumber daya manusia hingga obat lemah," jelasnya. 

Lebih lanjut Dicky mengingatkan siapa saja kelompok rawan saat terinfeksi  Covid-19. 

Pertama anak, terutama yang masih berusia di bawah tiga tahun. 

"Banyak mereka saat ini belum vaksin mendapat vaksin primer, dengan beragam alasan," tambah Dicky. 

Kemudian orang dengan komorbid. Bisa juga mereka ini belum mendapat vaksin.

Atau, sudah mendapat vaksin tapi belum lakukan booster.

"Nah ini yang amat sangat rawan. Ketiga, kelompok lanjut usia, atau di atas 60 tahun," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini