TRIBUNNEWS.COM - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud) menjawab isu terkini soal faktor yang menyebabkan elektabilitas Ganjar-Mahfud alami tren penurunan.
Di mana sejumlah pengamat politik menyebutkan bahwa elektabilitas Ganjar-Mahfud menurun lantaran kritiknya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
David Sitorus, Juru Bicara (Jubir) TPN Ganjar-Mahfud memberikan konfirmasi.
Pertama, TPN tak masalah dengan adanya hasil survei elektabilitas yang terbaru.
"Tapi tidak masalah kita tetap bergerak, kita tetap berjalan sesuai rencana, kita tidak akan berubah dan rencana kita terus berlanjut," ujarnya dalam acara diskusi Overview, yang ditayangkan di akun YouTube Tribunnews, Kamis (14/12/2023).
Baca juga: Minta Produksi Komoditas Pangan Digenjot, Anies: Impor Itu Solusi Jangka Pendek, Jangan Diteruskan
Menurut David, hasil survei calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2024 terbaru itu menjadi evaluasi TPN untuk terus bekerja lebih keras lagi.
Lantaran hasil survei itu bersifat sementara.
Pun dirinya memberikan contoh saat Ganjar menolak kehadiran tim nasional Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia, di mana hal itu berpengaruh terhadap elektabilitas eks Gubernur Jawa Tengah kala itu.
"Pak Ganjar mengalami penurunan (elektabilitas) kala itu, namun jelas kami mengetahui penyebabnya, kemudian rebound kembali," lanjutnya.
Menurutnya, penyebab penurunan survei Ganjar-Mahfud tidak dapat dijelaskan oleh lembaga-lembaga survei tersebut.
Pun soal memberikan kritikan pada Presiden Jokowi, di mana catatannya kritikan itu dirasa harus disampaikan jika dirasa perlu.
David juga menyamakan langkah TPN Ganjar-Mahfud dengan kubu 'lawan' Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) di mana sama-sama getol mengkritik Pemerintah saat ini.
"AMIN juga melakukan kritikan yang sama, bahkan kritikan itu dilemparkan begitu keras saat debat Capres-Cawapres 2024, proses-proses ini adalah naluri publik, ini adalah hati rakyat ini adalah keinginan publik, bahwa ketika ada sesuatu yang salah kita akan kritik," ujar David.
"Kita tidak mau abu-abu, kalau salah dikatakan salah, kalau baik ya dikatakan baik, jadi bahwa itu kemudian dianggap sebagai tren penurunan (elektabilitas Ganjar-Mahfud) bagi kami tidak ada masalah."
Elektabilitas Capres-Cawapres 2024