TRIBUNNEWS.COM - Daftar wilayah di Indonesia yang mendapat peringatan dini cuaca ekstrem pada Minggu (17/12/2023).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis sebanyak 7 wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem.
Dalam keterangan di situs BMKG, Sabtu (16/12/2023), sebanyak 25 daerah berpotensi hujan lebat, disertai petir dan angin.
Di antaranya Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, hingga Papua.
Sementara tiga wilayah lainnya diperkirakan hujan disertai angin, dan satu wilayah berpotensi angin kencang.
Berikut daftar peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Indonesia pada Minggu, 17 Desember 2023, dikutip dari Bmkg.go.id:
Baca juga: Cuaca Hari Ini, Sabtu 16 Desember 2023, BMKG: 23 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Jawa Barat
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Barat
Wilayah berpotensi angin kencang:
- Banten
Pemicu Cuaca ekstrem
Dikutip dari situs BMKG, sistem ini memiliki kecepatan angin 20 knot dan tekanan udara 1004.0 mb yang bergerak ke arah barat laut.
Potensi bibit untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori sedang.
Kemudian, sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Hindia sebelah barat Aceh, Laut Natuna, dan di Teluk Carpentaria yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari Laut Cina Selatan hingga Laut Natuna, dari Semenanjung Malaysia hingga perairan utara Aceh, dan di sekitar Teluk Carpentaria.
Daerah konvergensi lain juga terpantau memanjang di Riau, dari Jambi hingga Bangka Belitung, dari Kalimantan Selatan hingga Sulawesi Selatan, dari Sulawesi Tenggara hingga Laut Banda, di NTT, dan di Maluku.
Daerah konfluensi terpantau di Laut Cina Selatan, Laut Jawa, Laut Flores, dan Laut Arafura.
Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)