News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Beredar Surat Pemberitahuan DPP CMMI Batal Laporkan Zulhas soal Penistaan Agama ke Mabes Polri

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP Cendekia Muda Muslim Indonesia (CMMI) membatalkan niatnya untuk melaporkan Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan alias Zulhas ke Mabes Polri atas pernyataannya yang diduga menistakan agama Islam, pada Kamis (21/12/2023).

Hal itu disampaikan DPP CMMI melalui surat pemberitahuan ke seluruh anggota DPP CMMI, PP Muslimah CMMI, anggota & pimpinan PP Korps Peduli Kemanusiaan CMMI, Komandan Brigade CMMI Majelis Ta'lim CMMI Pusat dan Pimpinan OKP IsIam atau Ormas IsIam.

Surat pemberitahuan mencantumkam nama Ketum DPP CMMI Anhar Tanjung, LAZIS CMMI Hj. Devi Irawati, S.Kom. Susana Sihab* Ketum PP Peduli Kemanusiaan Hilda Susanti, Ketum PP Muslimah CMMI Ustadzah Siti Farida, Ketua Majelis Ta'lim CMMI Pusat Ali Amoedy.

“DPP Cendekia Muda Muslim Indonesia (CMMI) meminta maaf kepada semua pihak terutama Pimpinan Ormas Islam, Pimpinan OKP IsIam dan rekan - rekan media yang sudah konfirmasi kesediaannya untuk gabung pada aksi akbar dan laporan Zulkifli Hasan bahwa Cendekia Muda Muslim Indonesia (CMMI) urunkan niatnya untuk melaporkan Zulkifli Hasan di Mabes Polri pada tanggal 21 Desember 2023,” jelas bunyi surat pemberitahuan tersebut.

Baca juga: Maruf Amin Tanggapi Pernyataan Zulhas soal Salat: Jangan seperti Kanak-kanak

Dalam surat pemberitahuan tersebut, DPP CMMI menyampaikan alasan membatalkan niatnya melaporkan Zulkifli Hasan. Pertama, setelah di telusuri memang benar ada 1, 2 dan 3 kelompok masyarakat melakukan hal serupa seperti yang disampaikan Zulkifli Hasan.

“Sehingga Bapak Zulkifli Hasan menceritakan kejadian tersebut pada saat memberikan sambutan pada kegiatan Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI),” jelas surat pemberitahuan tersebut.

DPP DPP CMMI juga mengungkapkan candaan dan guyonan serupa juga pernah pernah juga dilakukan oleh Ustadz Adi Hidayat (UAH) dan Ustadz Abdul Somad (UAS) bahkan Anies Baswedan Calon Presiden RI No. 1.

“Cendekia Muda Muslim Indonesia dalam menentukan sikap, tentu berpedoman dalam 6 landasan CMMI, salah satunya meminta masukan para Kiyai, Ulama dan Para Dewan Pakar Cendekia Muda Muslim Indonesia (CMMI),” tegas bunyi surat pemberitahuan tersebut.

DPP CMMI memastikan tidak menginginkan adanya gerakan yang ditunggangi kelompok tertentu lantaran bisa memecah belah sesama anak bangsa. Atas dasar itu, DPP CMMI meminta seluruh kader dan masyarakat untuk tidak ke Mabes Polri.

“Cendekia Muda Muslim Indonesia (CMMI) mengajak seluruh kader CMMI dan masyarakat pada umumnya untuk tidak ke Mabes Polri pada hari ini,” demikian surat pemberitahuan ini.

Hingga berita ini ditulis, Tribunnews.com telah mencoba mengonfirmasi ke pihak CMMI namun belum mendapatkan respons.

Viral Video Zulhas soal Tahiyat Dua Jari

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum PAN sekaligus Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) tengah menjadi sorotan setelah melontarkan candaan tentang gerakan salat.

Dalam video tersebut, Zulhas mengatakan, bahwa saat ini orang ketika salat Maghrib berjamaah enggan mengucapkan amin setelah imam selesai membaca Al-Fathihah.

Tak hanya itu, Zulhas juga melontarkan candaan terkait gerakan tahiyat.

Dalam candaannya, Zulhas menyebut, saat ini pendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, melakukan gerakan tahiyat dengan menunjuk dua jari.

Padahal dalam ajaran agama Islam, gerakan tahiyat dilakukan dengan menunjukkan jari telunjuk.

"Saya keliling daerah Pak Kiai. Di sini, di Jakarta aman enggak ada masalah. Yang jauh-jauh ada lho yang berubah. Jadi kalau shalat Maghrib. Baca Alfatihah, wala al dhollin. Ada yang diam sekarang pak. Ada yang diam. Ada sekarang yang diam," ujar Zulhas saat memberi sambutan dalam acara Rekernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Semarang, dikutip dari Wartakotalive.com.

"Lho kok nggak (amin)...Ada sekarang diam, banyak. Saking cintanya itu sama Pak Prabowo, ya kan? Itu kalau takhiyatul akhir Pak yai, kan gini (memeragakan 1 jari telunjuk), sekarang banyak gini pak (memeragakan 2 jari, telunjuk dan tengah) hehe..Itu teman-teman begitu Pak. Saking apa itu ya."

Di sisi lain, PAN melayangkan pembelaan untuk Zulhas.

Ketua Fraksi PAN, Saleh Partaonan Dulay mengatakan Zulhas tidak bermaksud melecehkan agama dengan candaan tersebut.

Menurut Saleh, video yang kini beredar luas di media sosial itu hanya potongan dan tidak lengkap.

"Jika video tersebut diikuti secara keseluruhan, dapat dipahami bahwa Zulkifli Hasan ingin mengajak semua pihak untuk menjaga agar pilpres tetap teduh, tertib, aman, dan damai. Tidak ada sedikit pun maksud untuk melecehkan agama," ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini