TRIBUNNEWS.COM - Simak klasifikasi, morfologi, dan habitat Ikan Pari di Indonesia, yang saat ini dinyatakan punah.
Ikan Pari Jawa merupakan ikan laut pertama yang dinyatakan punah pertama kali akibat ulah manusia.
Namun kepunahan Ikan Pari ini disebabkan karena beberapa faktor.
Mengutip dari sciencealert.com, Ikan Pari Jawa saat ini terpantau sudah jarang ditemukan.
Kepunahannya mungkin disebabkan karena adanya penangkapan ikan secara intensif dan tidak diatur, yang membuat populasi Ikan Pari Jawa semakin terancam.
Selain itu Ikan Pari Jawa yang ada di pesisir Utara Jawa juga diketahui terkena degradasi habitat dalam jangka panjang dan ekstensif, yang dikarenakan saat ini wilayah Teluk Jakarta telah menjadi wilayah industri besar.
Baca juga: Warga OKU Potong dan Jual Ikan Pari Raksasa Air Tawar Rp 20 Ribu per Kg, Tak Tahu Hewan Dilindungi
Dikutip dari laman resmi Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), Ikan Pari Jawa atau Urolophus javanicus atau Java Stingaree, tercatat dalam daftar merah spesies terancam punah tahun 2023.
Selain Ikan Pari Jawa, IUCN juga mencatat ada 120 ikan laut lainnya yang juga terancam punah.
Ikan Pari Jawa ini umumnya dapat ditemukan di pesisir Laut Jawa.
Namun populasinya semakin menurun sejak tahun 1870-an.
Maka saat ini, Ikan Pari Jawa telah resmi dinyatakan sebagai hewan langka yang punah di Indonesia.
Baca juga: KKP Ajak Pemangku Kepentingan Lestarikan Ikan Pari dan Hiu dari Risiko Punah
Mengenal Ikan Pari
Ikan pari (rays) atau sering dikenal dengan peh termasuk dalam ikan yang bertulang rawan.
Mengutip dari kkp.go.id, Ikan Pari memiliki keragaman sangat banyak dimana golongan pari dapat dijumpai dalam 13 Famili dan 560 jenis.
Ikan par termasuk dalam ikan bertulang rawan dan grup Cartilaginous (Last and Stevens,1994).
Klasifikasi dan Morfologi
Ikan pari ini memiliki bentuk tubuh gepeng melebar (depressed) dimana sepasang sirip dada (pectoral, fins)-nya melebar dan menyatu dengan sisi kiri kanan kepalanya.
Hal ini membuat Ikan Pari tampak atas atau tampak bawahnya terlihat bundar atau oval.
Ikan pari umumnya memiliki ekor yang sangat berkembang (memanjang).
Baca juga: Jokowi Tanam Pohon Cendana yang Berpotensi Punah di NTT
Pada beberapa spesies, ekor ikan pari dilengkapi oleh duri penyengat sehingga disebut ‘sting-rays’, mata ikan pari umumnya terletak di kepala bagian samping.
Ikan Pari memiliki posisi dan bentuk mulut terminal (terminal mouth) dan termasuk bersifat predator.
Ikan Pari umumnya bernapas melalui celah insang (gill openings atau gill slits) yang berjumlah 5-6 pasang.
Posisi celah insangnya adalah di dekat mulut di bagian bawah (ventral).
Ikan pari jantan dilengkapi sepasang alat kelamin yang disebut “clasper” letaknya di pangkal ekor.
Ikan pari betina umumnya berbiak secara melahirkan anak (vivipar) dengan jumlah anak antara 5-6 ekor.
Ukuran ikan pari dewasa bervariasi dari ukuran yang relatif kecil, yaitu lebar 5 cm dengan panjang 10 cm (famili NARKIDAE) hingga berukuran sangat besar yaitu lebar 610 cm dengan panjang 700 cm (pari Manta, famili MOBULIDAE).
Baca juga: Harimau Sumatera, Satwa Terancam Punah Ditangkap di Mukomuko Bengkulu
Habitat Ikan Pari
Jumlah jenis ikan pari yang mendiami perairan di seluruh dunia belum ada informasi yang tepat.
Pari termasuk ikan dalam ikan yang memiliki sifat cinta damai, tidak suka diusik keberadaaannya.
Ikan ini seringkali dijumpai berenang bebas di di perairan dengan dasar berlumpur, berpasir, karang sampai berbatu.
Menurut Kottelat et al. (1993), beberapa jenis Pari juga dapat ditemukan di perairan pantai sampai tawar, seperti Pari sungai Himantura signifer yang hanya dijumpai di perairan tawar dan sesekali masuk ke perairan payau.
Pari sering terlihat dalam kelompok kecil maupun sendiri (soliter) dan seringkali terlihat berenang di permukaan air, maupun bagian tengah kolom perairan, bahkan bentuk tubuhnya yang pipih memungkinkan Pari untuk dapat berenang di dasar suatu perairan (Allen 2000).
(Tribunnews.com/Oktavia WW)