Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pengoperasian sinyal BTS 4G Bakti serta Integrasi Satelit Republik Indonesia 1 (Satria-1) di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Kamis (28/12/2023).
Dalam sambutannya Presiden Jokowi sempat menyinggung mengenai pembangunan menara BTS yang sempat terhambat karena adanya masalah tindak pidana korupsi.
Namun, Presiden menegaskan pembangunan BTS tetap berlanjut demi kepentingan masyarakat.
"Masalahnya ada problem. Korupsi, sehingga berhenti. Oleh sebab itu, saat itu saya sampaikan pada Jaksa Agung, ‘pak masalahnya tolong diselesaikan di wilayah hukum yang korupsi. Tapi yang masalah pembangunan ini jangan samai berhenti’," kata Jokowi.
Pasalnya kata Presiden, suatu proyek biasanya akan mangkrak apabila terjadi masalah terutama korupsi.
Baca juga: Jokowi Instruksikan Panglima TNI dan Kapolri Kawal Keamanan Proyek BTS 4G di Tanah Papua
Bersyukur kata Presiden proyek menara BTS 4G tetap bisa dikanjutkan untuk kepentingan masyarakat.
"Ini untuk kepentingan rakyat. Jangan sampai ada masalah hukum, proyeknya dihentikan. Proses hukumnya dilakukan, ini (pembangunan)-nya tidak bisa diteruskan. Sudah uangnya hilang, proyeknya nggak berjalan, rugi kanan kiri semuanya rugi," kata Presiden.
Setelah selesainya pembangunan BTS 4G di Kabupaten Kepulauan Talaud, Presiden menginstruksikan jajarannya untuk segera juga menyelesaikan pembangunan BTS serupa di Papua.
Baca juga: Jokowi Akui Sempat Cemas Proyek Pembangunan BTS 4G Akan Mangkrak Akibat Korupsi
"Masih ada yang tertinggal 630 yang berada di Tanah Papua. Memang di sana medannya juga sangat sulit, keamanannya juga perlu didampingi. Tadi pagi saya sudah perintahkan ke Pak Panglima TNI dan Kapolri agar pembangunan bisa segera dimulai dan didampingi dari sisi keamanannya sehingga semuanya masalah-masalah yang ada bisa kita selesaikan dengan baik," pungkasnya.