News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT PDIP

Megawati: Rakyat Indonesia, Pilih Pemimpin dengan Cermati Moral dan Etikanya

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tiba di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (10/1/2024).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pesan atau amanat dalam acara HUT ke-51 PDIP yang digelar, Rabu (10/1/2024) ini di Sekolah Partai PDIP.

Dalam amanatnya, PDIP turut menyoroti momentum pemilu khususnya pemilihan presiden (pilpres) 2024 yang akan digelar pada 14 Februari mendatang.

Megawati mengutarakan pesannya agar rakyat Indonesia tidak tergiur dalam memilih pemimpin hanya karena sosoknya bukan karena pikiran dan hatinya.

"Rakyat Indonesia yang saya cintai ini saya berbicara sebagai presiden ke-5 Republik Indonesia jangan tergiur jangan hanya karena melihat sosoknya, tetapi pikiran dan hatinya harus menjadi satu," kata Megawati dalam amanatnya.

Baca juga: Megawati Ingatkan TNI-Polri dan ASN Jaga Prinsip Netralitas di Pemilu Sesuai Sumpahnya

Tak hanya itu, Presiden ke-5 RI itu juga meminta agar rakyat bisa memperhatikan rekam jejak dan moral dari calon pemimpin yang yang akan dipilih.

Kata dia, calon pemimpin yang tepat adalah sosok yang mampu memperjuangkan dan memperhatikan apa yang menjadi kehendak seluruh rakyat.

"Cermati rekam jejaknya, moral dan etika nya, tanggung jawab nya dan kemampuan memahami harapan lebih dari 270 juta rakyat Indonesia," beber dia.

Adapun, kata dia, dari keseluruhan syarat yang disampaikannya itu, Megawati menyatakan kalau Ganjar Pranowo dan Mahfud MD merupakan sosok yang tepat.

Sehingga menurut Megawati, PDIP bersama PPP, Hanura dan Perindo mengusung dua sosok itu sebagai pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2024.

"Mereka berdua satu kesatuan Dwi tunggal sebab tidak ada negara maju tanpa adanya pemimpin yang memperjuangkan hukum agar berkeadilan. Tidak ada negara maju tanpa kepemimpinan yang menunggal dengan rakyat," tukas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini