Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa dirinya memahami mengapa pemerintah Mesir belum izinkan masuknya bantuan kemanusiaan untuk Palestina.
Diketahui bantuan kemanusiaan untuk Palestina hanya bisa dilakukan melalui pintu Rafah, Mesir.
Pemerintah Mesir sendiri tidak setiap saat membuka perbatasan dengan Gaza, Rafah.
"Kita harus mengerti di sana sedang berkecamuk perang besar ribuan orang meninggal, ratusan ribu orang hilang rumah. Jadi kita harus paham tekanan yang dialami oleh pemerintah di sana," kata Menhan Prabowo di dermaga Pangkalan Angkatan Laut, Jakarta Utara, Kamis (18/1/2024) pagi.
Baca juga: Menhan Prabowo Lepas Keberangkatan Kapal RS TNI untuk Kirim Bantuan ke Palestina
Kata Prabowo yang dikhawatirkan bahwa rakyat Palestina akan diusir dari kampung halamannya ke Mesir.
"Mereka khawatir bahwa nanti rakyat Gaza akan diusir dari kampung halaman mereka. Menyebarang ke mesir dan akhirnya penduduk Palestina diusir lagi jadi itu kekhawatiran mereka," jelas Prabowo.
Menhan Prabowo juga mengatakan pihak Mesir khawatir kapal mereka bisa jadi tempat pelarian pengungsi.
"Sekarang kita negosiasi kirim rumah sakit lapangan tentu ini harus juga negosiasi semua semua pihak di sana," jelasnya.
Diketahui Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan baru saja resmi melepas bantuan kemanusiaan untuk Palestina lewat jalur laut.
Bantuan tersebut seberat 242 ton dikirimkan melalui Kapal KRI RJW-992 di dermaga Pangkalan Angkatan Laut di Jakarta Utara, Kamis (18/1/2024) pagi.
Kapal KRI RJW-992 akan berlayar selama 15 hari, sebelum akhirnya kembali ke Indonesia.