"Jadi pelayar international harus menghindari suez dan menempuh rute afrika selatan. Tidak berdampak bagi pelayaran nasional, karena rute kita tidak ke eropa," jelas dia.
Demikian pula pendangkalan Terusan Panama mengakibatkan pasokan gandum jagung ke Asia tertunda.
Pengirim biji-bijian curah yang mengangkut hasil panen dari pusat ekspor dari Amerika Serikat terutama dari Gulf Coast menuju ke Asia mengalami kendala akhir tahun ini.
Baca juga: Soal Tahanan Kabur di Sorong, Anggota DPD RI Sebut Kehidupan di Lapas Tak Layak, 42 Napi Masih Buron
Sebab kapal harus menempuh rute yang lebih panjang dan membayar biaya pengangkutan yang lebih mahal untuk menghindari kemacetan kapal dan biaya transit yang mencapai rekor tinggi di Terusan Panama.
"Akibatnya terhambat ekspor biji-bijian Amerika Serikat ke Asia. karena quota terusan panama diprioritaskan untuk kapal container dan passenger. Operator lebih memilih menunggu quota daripada menempuh rute yang jauh daripada yang berbiaya tinggi," ungkapnya.
Namun, kata dia, terlepas dari pendangkalan Terusan Panama dan krisis geopolitik di terusan suez yang membuat pembengkakan biaya logistik tidak terlalu berdampak bagi Indonesia.
"Tidak terlalu berdampak bagi Indonesia, karena impor gandum Indonesia dari USA hanya sedikit. Yang terbesar dari Australia," ujarnya.