Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG - Militer Indonesia mempunyai alutsista yang cukup mumpuni mulai dari kendaraan taktis (rantis) maupun kendaraan tempur (ranpur) untuk pertahanan kedaulatan bangsa.
Lalu, di mana para awak tersebut menguji ketahanan dari alutsista yang khususnya digunakan untuk pertahanan tersebut?
Tribunnews.com berkesempatan untuk mengunjungi langsung tempat latihan perang alutsista yang dimiliki Tentara Nasional Indonesia (TNI) khususnya Angkatan Udara di wilayah Buding, Belitung Timur, Belitung.
Komandan Lanud H. AS Hanandjoeddin Letkol PNB, Dian Bashari menyebut lokasi seluas 74 hektare ini merupakan lokasi yang dijadikan area Air Weapon Range (AWR).
“Ini namanya AWR, tempat penembakan latihan tempur operasi di angkatan udara di sini. Luasnya 74 hektar. jarak kesana 2 km, jarak kesana 3,5 km,” kata Dian kepada awak media, Selasa (7/2/2024).
Salah satu lapangan yang kerap dijadikan latihan perang ini dikelola Lanud H. AS Hanandjoeddin.
Contohnya, latihan operasi Matra Udara II Jalak Sakti 2023 Koopsud I dan Trisula Perkasa Kopasgat di Air Weapon Range (AWR) Buding Lanud H AS Hanandjoeddin, Senin (29/5/2023) lalu.
Latihan tersebut terbuka untuk umum hingga mengundang masyarakat sekitar hingga wisatawan untuk menonton secara langsung simulasi perang yang dilakukan para Prajurit TNI.
Salah satu simulasi perang yang dilakukan prajurit TNI AU yakni air to ground atau serangan dari udara ke darat.
Dengan meledakan target memakai pesawat tempur seperti Hawk 200 yang handal dalam pertempuran air to ground.
Nantinya, pesawat akan menjatuhkan beberapa bom yang ledakannya bisa dilihat warga.
Selain ledakan, suara rentetan tembakan dari prajurit maupun artileri berat sampai taktis yang berhasil menghancurkan target telah membuat suasana semakin meriah.
“Ini bekas-bekas, yang di buat latihan kemarin buat penembakan. Kemudian buat pesawat tempur pengeboman itu tanahnya yang item-item disana semuanya,” tuturnya.