Abu melambangkan kematian dan itu sebagai pengingat fisik bahwa tubuh manusia akan membusuk, namun jiwanya akan tetap hidup dalam kehidupan kekal.
Baca juga: Simak Penjelasan Pekan Suci: Minggu Palem, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci hingga Minggu Paskah
Pdt. Antony Kadavil lebih lanjut merenungkan simbol salib abu di dahi, sebagai berikut:
"Salib abu berarti kita membuat komitmen – bahwa kita menjalani masa Prapaskah sebagai masa doa dan penyesalan, untuk mati terhadap diri kita sendiri. Ayat ini juga menggambarkan kondisi kemanusiaan kita: dikatakan bahwa kita rusak dan perlu diperbaiki; bahwa kita adalah orang berdosa dan memerlukan penebusan. Yang paling penting, ayat ini memberitahu kita bahwa, sebagai pengikut Yesus Kristus, kita harus memikul salib kita. - Pdt. Antony Kadavil".
Makna Rabu Abu
Rabu Abu melambangkan dua hal utama, yakni kematian dan pertobatan.
Abu sama dengan debu, dan daging manusia terdiri dari debu atau tanah liat (Kejadian 2:7), dan ketika mayat manusia membusuk, ia kembali menjadi debu atau abu.
Dikutip dari CatholicSpirit, Rabu Abu mengajak umat Kristiani untuk menerima abu yang menandakan penyesalan atas dosa-dosa.
Mereka juga akan menggunakan masa Prapaskah untuk memperbaiki kesalahannya, menyucikan hatinya, mengendalikan keinginannya, dan bertumbuh dalam kekudusan.
Sehingga, mereka dapat menyiapkan diri untuk merayakan Paskah dengan penuh suka cita.
Dengan fokus pada dosa dan kefanaan, umat Kristiani dapat memasuki masa Prapaskah dengan sungguh-sungguh.
Mereka dapat menantikan Paskah dengan suka cita yang lebih besar akan kemenangan terakhir Kristus atas dosa dan kematian.
(Tribunnews.com/Latifah/Yunita Rahmayanti)