News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Minta Difasilitasi untuk Bertemu Megawati, Sekjen PDIP: Tentu Ada Perasaan Tidak Enak

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo dan ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menduga Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memiliki perasaan tidak enak untuk menyampaikan langsung ingin bertemu dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnputri.

Bahkan, sampai harus meminta Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X untuk memfasilitasi pertemuannya tersebut.

Baca juga: Politikus Senior PDIP Kritik Jokowi Minta Difasilitasi Sri Sultan HB X untuk Bertemu Megawati 

"Ya kalau rakyat tahu lah, ketika ada orang yang sampai minta-minta tolong seperti itu, tentu saja ada perasaan tidak enak," kata Hasto saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (13/2/2024). 

Politisi asal Yogyakarta ini mengatakan, Jokowi mempunyai perasaan tak enak terlebih Megawati dikenal sebagai sosok berpengalaman.

Selain itu, Hasto menyebut Megawati turut melahirkan calon pemimpin seperti Ganjar Pranowo-Mahfud Md. 

Baca juga: Pratikno Bantah Jokowi Bertemu Andi Widjajanto 2 Hari Jelang Pengumuman Gibran Jadi Cawapres

"Karena Bu Mega ini kan tampil sebagai sosok yang sangat berpengalaman, sosok yang betul-betul mengabdi pada bangsa dan negara melalui PDI Perjuangan dan Bu Mega juga sudah menghasilkan suatu sosok-sosok pemimpin termasuk Pak Ganjar-Mahfud yang mana itu lahir dari suatu kesadaran yang sangat baik," ucapnya. 

Lebih lanjut, Sekretaris TPN ini menyampaikan, jika perasaan tidak enak Jokowi itu muncul lantaran dirinya punya preferensi berbeda di Pilpres 2024. 

"Ketika Pak Jokowi punya preferensi yang berbeda akibat ambisi kekuasaan, itulah yang mungkin menciptakan rasa tidak enak sehingga sampai minta tolong pada Sri Sultan," pungkas dia.

Sebelumnya, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X membenarkan Presiden Jokowi meminta padanya untuk memfasilitasi pertemuan dengan Megawati.

"Betul (diminta presiden untuk memfasilitasi pertemuan dengan Megawati), tapi kan saya nunggu presiden. Kan saya akan mencoba tanya, terserah presiden, gitu aja, ya nunggu. Kalau memang presiden memerlukan, saya bersedia, kan hanya itu. Kalau enggak ya nggak apa-apa. Udah gitu aja," ungkap Sri Sultan HB X saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (12/2/2024).

Sri Sultan menegaskan, pertemuan dengan Megawati merupakan inisiatif dari Presiden Jokowi, sementara ia hanya diminta sebagai fasilitator.

Baca juga: Politikus Senior PDIP Kritik Jokowi Minta Difasilitasi Sri Sultan HB X untuk Bertemu Megawati 

"Berarti bukan saya yang mengambil inisiatif to, yang mengambil inisiatif kan bapak presiden sendiri. Ya terserah bapak presiden, mau perlu ketemu Mbak Mega yang saya fasilitasi nggak, kan gitu. Kalau bisa ketemu sendiri kan ya syukur," ujar Sri Sultan HB X.

"Tapi saya kan sifatnya pasif. Lha kalau presiden (katakan) tolong mbok saya dianter misalnya. (Kalau) nggak ada, ya nggak toh," kata Sri Sultan HB X.

"Terserah bapak presiden sendiri, saya kan pasif bukan ngoyak-oyak (mengejar)," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini