News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Manuver Politik Jokowi

Mencermati Pernyataan Jokowi Ingin Jadi Jembatan Semua Parpol, NasDem Bakal Khianati Perubahan?

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi didampingi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan keterangan pers, di teras Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11/2016). Timnas AMIN memastikan Surya Paloh tetap berada di jalan perubahan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada Minggu (18/2/2024) kemarin, Presiden Jokowi melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Kepresidenan.

Pertemuan yang berlangsung selama hampir dua jam itu menimbulkan beragam spekulasi.

Namun, bagi Jokowi pertemuan tersebut merupakan pertemuan politik bisa.

Baca juga: Gibran Apresiasi Pertemuan Presiden Jokowi dengan Surya Paloh: Mendinginkan Suasana

"Ya pertemuan politik biasa. Bicara masalah politik juga biasa," kata Jokowi usai meresmikan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Jenderal Soedirman di Jalan Veteran, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).

Presiden tidak menjelaskan lebih rinci soal pertemuan tersebut.

Hanya saja ia mengatakan bahwa pertemuan tersebut  sangat bermanfaat.

"Itu akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan kita, bagi negara kita. Yang paling penting itu," katanya.

Jokowi juga mengatakan ingin menjadi 'jembatan' bagi semua pihak.

Baca juga: Jokowi Bertemu Surya Paloh, Saleh Daulay: Sudah Saatnya Semua Duduk Bersama

"Ini baru awal-awal. Nanti kalau sudah final nanti kami, tapi itu sebetulnya saya itu sebetulnya hanya jadi jembatan. Yang penting nanti partai-partai, partai-partai," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan maksud dari dirinya ingin menjadi jembatan.

"Jembatan untuk semuanya. Saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya. Urusan politik itu urusan partai," ujar Jokowi.

NasDem Khianati Perubahan?

Timnas AMIN memastikan Surya Paloh tetap berada di jalan perubahan.

Hal tersebut disampaikan Co-Captain Timnas AMIN Sudirman Said saat ditemui di Rumah Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).

"Kami sudah mendengar keterangan Pak Sekjen (Hermawi Taslim) bahwa pertemuan itu karena undangan Pak Presiden," kata Sudirman Said.

"Sebagai warga negara yang baik, ketua partai besar bagian dari pemerintah sekarang, tentu tidak mungkin dihindari," ujar Sudirman Said.

Sudirman Said menerangkan bahwa dalam pertemuan tersebut, tidak ada pembahasan yang esensial mengenai Partai Nasdem ke depan.

Padahal, dalam hal kemungkinan adanya koalisi dengan Istana sebagaimana isu yang beredar.

Sudirman Said meyakini, Surya Paloh tetap istiqomah di Koalisi Perubahan.

"Kami mendengar dari banyak pihak bahwa Nasdem tetap masih setia pada jalur perubahan," ucap Sudirman Said.

Sudirman Said menegaskan, sikap itu akan diputuskan setelah nantinya Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengumumkan pemenang Pilpres 2024.

Sejauh ini, ia menekankan, Koalisi Perubahan meliputi Partai Nasdem, PKS, dan PKB masih solid.

"Menurut saya terlalu dini untuk menyimpulkan apapun dan kami di Timnas terus berkomunikasi dengan seluruh partai sejauh yang saya tahu saya dengar dari para pimpinan partai ketiga partai juga masih ingin bersama-sama," terang Sudirman Said.

"Termasuk juga Pak Anies masih ingin berada dalam jalur perubahan dan kita lihat perkembangan ke depan, tapi saya tidak melihat ada hal yang material atau yang dicurigai ada kesepakatan deal, menurut saya ini rasanya enggak," tutur eks menteri ESDM tersebut.

Baca juga: Gibran Apresiasi Pertemuan Presiden Jokowi dengan Surya Paloh: Mendinginkan Suasana

Sinyal Dukungan ke Prabowo-Gibran?

Menurut Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin pertemuan Jokowi dan Surya Paloh merupakan sinyal dukungan Nasdem untuk Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Pertemuan politik. Bisa jadi membicarakan soal dukungan Nasdem," kata Ujang, Senin (19/2/2024).

Ujang menuturkan, pertemuan tersebut juga menjadi momen krusial terkait posisi Nasdem dalam pemerintahan presiden selanjutnya.

"Apakah akan masuk pemerintahan atau akan menjadi oposisi," ucap Ujang.

Ujang menjelaskan, pertemuan tersebut merupakan tanggapan Presiden Jokowi atas permintaan Surya Paloh.

"Kelihatannya Surya Paloh ingin berkomunikasi dengan Jokowi, pasca Nasdem kalah di Pilpres dan bisa jadi Nasdem atau Surya Paloh berkomunikasi untuk gabung ke koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran," jelas Ujang.

Ujang meyakini, permintaan Surya Paloh untuk bertemu Presiden dikarenakan Jokowi merupakan sosok penting bagi Prabowo-Gibran.

"Kita tahu juga Jokowi merupakan king maker Prabowo-Gibran," imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim mengatakan pertemuan tersebut hanya merupakan silaturahmi.

"Silaturahmi biasa," kata Taslim.

Baca juga: Jokowi Bertemu Surya Paloh, Gibran Ngaku Tak Sabar Ingin Temui Anies dan Ganjar

Terkait sinyal dukungan Surya Paloh terhadap Prabowo-Gibran, Taslim mengatakan Surya Paloh hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi mengenai posisi NasDem di pemerintahan.

"Tidak (ada pernyataan resmi), hanya silahturahmi," ucap Taslim.

Sebelumnya diberitakan, Surya Paloh menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Surya Paloh tampak menumpangi Mobil Lexus hitam.

Dia tiba sekitar pukul 18.45 WIB melalui pintu Medan Merdeka Utara.

Pertemuan Presiden Jokowi dengan Surya Paloh pun berlangsung tertutup.

Awak media hanya bisa memantau dari jauh.

Mobil  Surya Paloh tampak keluar Istana sekitar pukul 20.02 WIB.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini