Ia lulus dari Akademi Militer Nasional Jurusan Infanteri (1962) dengan predikat Garuda Yaksa yang merupakan prestasi tertinggi bidang fisik, mental, dan akademik.
Jabatan non-militer yang diembannya adalah Gubernur DKI Jakarta periode 1992–1997.
Di masa kepemimpinannya, Soerjadi Soedirdja membuat proyek pembangunan rumah susun, menciptakan kawasan hijau, dan memperbanyak daerah resapan air.
Soerjadi juga memberlakukan Sistem Satu Arah (SSA) pada sejumlah ruas jalan.
Pria kelahiran Jakarta itu juga pernah menjadi Menteri Dalam Negeri (1999–2001) dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial dan Keamanan (2000).
3. Jenderal TNI (HOR) AM Hendropriyono
AM Hendropriyono dikenal sebagai tokoh intelijen dan militer Indonesia.
Ia lulus dari Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang pada 1967 dan bergabung dengan Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) TNI AD atau kini Kopassus.
Dalam birokrasi pemerintahan, Hendropriyono pernah menjabat sebagai Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan Republik Indonesia (1996-1998).
Kemudian menjadi Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (PPH) dalam Kabinet Pembangunan VII dan Menteri Transmigrasi dan PPH dalam Kabinet Reformasi Pembangunan.
Karier AM Hendropriyono semakin melejit setelah memimpin Badan Intelijen Negara (BIN).
Mertua dari mantan Panglima TNI Andika Perkasa ini dikukuhkan sebagai guru besar di bidang ilmu Filsafat Intelijen dari Sekolah Tinggi Intelijen Negara.
Ia menjadi satu-satunya dan pertama di dunia yang menjadi Guru Besar Intelijen.
4. Jenderal TNI (HOR) Hari Sabarno
Hari Sabarno juga merupakan tokoh militer. Ia lulusan tahun 1967 dari Akademi Militer Nasional, Magelang.
Jabatan non-militer yang diembannya adalah Menteri Dalam Negeri pada Kabinet Gotong Royong (2001—2004).