Namun, Dicky mengatakan ada prosedur higienitas dan sanitasi yang mesti diperhatikan dalam memberikan makanan untuk satu sekolah.
Hal ini tidak semudah yang dibayangkan.
Baca juga: Komunitas Warteg Nusantara Ngaku Belum Diajak Diskusi Soal Makan Siang Gratis: Kami Tunggu Juklak
Salah-salah justru menimbulkan outbreak atau kasus penyakit pada suatu kelompok.
“Yang menjadi perhatian adalah bagaimana makanan itu ada prosedur higienitas dan masalah sanitasinya kalau di negara maju yang memasak terpisah sertan dilakukan di lingkungan yang amat bersih,” ucap Dicky.
Epidemiolog dari Griffith University Australia ini menegaskan perhatian kebersihan di dalam proses pembuatan makan menjadi sangat penting.
Dicky juga menekankan agar makanan yang disajikan hendaknya berasal dari pangan lokal sehingga tidak berujung pada makanan yang terbuang.
Selain itu, dia berpesan agar makan siang gratis ini tidak selalu berwujud nasi.
“Ini penting kita mengenakkan diferensiasi misalnya nasi diganti kentang, karbohidratnya kan tidak selalu nasi jadi kita bisa meningkatkan ketahanan pangan juga,” tukasnya.