News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Program Makan Siang Gratis

Seporsi Makan Siang Gratis Dijatah Rp 15 Ribu, Bagaimana Takaran Gizinya?

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Makanan-makanan yang siap dihidangkan dalam simulasi program makan siang gratis. Dengan jatah Rp 15 ribu untuk seporsi makan siang gratis, lalu bagaimana takaran gizinya?

1. Kentang 1 buah sedang (150 gram). Nilai gizi terdiri dari 87 Kkal dan protein 1,87 gram. Sumber zat gizi adalah karbohidrat.

2. Siomay 3 potong (100 gram). Nilai gizi terdiri dari energi 153 Kkal dan protein 13,62 gram. Sumber zat gizi adalah protein hewani.

3. Telur rebus 1 butir (55 gram). Nilai gizi terdiri dari energi 77 Kkal dan protein 7,97 gram. Sumber zat gizi adalah protein hewani.

4. Bumbu kacang 1 sdm (75 gram). Nilai gizi terdiri dari 39 Kkal dan protein 2,02 gram. Sumber zat gizi adalah protein nabati.

5. Tahu kukus 2 potong (50 gram). Nilai gizi terdiri dari energi 78 Kkal dan protein 7,97 gram. Sumber zat gizi adalah protein nabati.

6. Kol 2 gulung (100 gram). Nilai gizi terdiri dari energi 56 Kkal dan protein 2,65 gram. Sumber zat gizi adalah sayuran.

7. Pisang 1 potong (50 gram). Nilai gizi terdiri dari energi 105 Kkal dan protein 1,29 gram. Sumber zat gizi adalah buah.

Total energi 595 Kkal dan protein 37,39 gram.

Baca juga: Reaksi Anies, Mahfud MD dan Gibran soal Program Makan Siang Gratis Mulai Disimulasikan

Pakar Kesehatan: Harus Ada Prosedur Higienitas

Peneliti Global Health Security sekaligus Pakar Epidemiologi Dicky Budiman menilai asupan gizi yang diberikan dalam simulasi makan siang gratis sudah cukup memadai. 

Simulasi makan siang gratis itu telah dilaksanakan di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024).

“Kalau saya melihat dari aspek gizinya cukup baik artinya sudah memenuhi
kebutuhan nutrisi anak sekolah,” ucapnya kepada Tribun Network, Jumat (1/3/2024).

Program makan siang gratis sudah banyak diterapkan di negara-negara maju.

Dia mencontohkan Australia hingga Jepang yang sudah lama menjalankan program
ini.

Dari sisi manfaat tentu memberikan dampak yang baik terutama dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini