TRIBUNNEWS.COM - Puasa hari raya Nyepi dimulai jam 6 pagi pada hari Nyepi hingga 6 pagi pada hari berikutnya.
Puasa Nyepi ini dilakukan selama 24 jam selama perayaan hari raya Nyepi.
Peringatan hari raya Nyepi didasarkan pada kalender tahun Saka.
Tahun baru Saka memiliki makna hari baru, hari toleransi, kebersamaan dan kedamaian.
Tahun ini, hari raya Nyepi tahun Saka 1946 jatuh pada Senin, 11 Maret 2024.
Bagi umat Hindu, ada serangkaian acara untuk merayakan hari raya Nyepi, yang terdiri dari:
Upacara Melasti
Biasanya dilakukan selambat-lambatnya pada Tilem Sore.
Inti dari upacara Melasti adalah menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta).
Upacara Melasti dilakukan di sumber air suci kelebutan, campuan, patirtan, dan segara.
Baca juga: 30 Link Twibbon Hari Raya Nyepi 2024, Dilengkapi Cara Buat dan Unggah ke Media Sosial
Tawur atau Mecaru
Tawur memiliki arti dalam bahasa Indonesia yaitu melunasi utang.
Pada setiap catus pata (perempatan) desa atau pemukiman mengandung lambang untuk menjaga keseimbangan.
Tawur dilakukan pada Bulan mati ke-9 atau sehari sebelum Nyepi.
Tawur dilaksanakan dengan membuat sesajen yang ditujukan kepada Bhuta Kala atau hal negatif agar tidak mengganggu kehidupan manusia, seperti dijelaskan dalam laman disbud.bulelengkab.go.id.
Pengerupukan
Upacara Pengerupukan dilaksanakan sesaat setelah Tawur/Mecaru.
Tradisi ini dilakukan dengan membuat api atau obor untuk mengobori lingkungan rumah, menyemburi rumah dan pekarangan dengan dengan mesiu sejenis bahan makanan.
Selain itu, mereka juga membunyikan atau memukul benda apa saja seperti kentongan untuk menghasilkan kegaduhan.
Nyepi
Hari Raya Nyepi jatuh pada Tilem Kesanga.
Pada Hari Raya Nyepi, tidak ada aktifitas seperti biasanya.
Hal ini karena adanya Catur Brata Penyepian yang terdiri dari:
- Amati Geni: Tidak boleh menggunakan atau menyalakan api serta tidak mengobarkan hawa nafsu
- Amati Karya: Tidak melakukan kegiatan kerja jasmani melainkan meningkatkan kegiatan menyucikan rohani
- Amati Lelungan: Tidak berpergian melainkan melakukan mawas diri
- Amati Lelanguan: Tidak mengobarkan kesenangan/hiburan melainkan melakukan pemusatan pikiran terhadap Ida Sanghyang Widhi.
Ngembak Geni
Tradisi Ngembak Geni dimulai mesima krama di lingkungan keluarga, warga terdekat (tetangga) dan dalam ruang yang lebih luas.
Yadnya dilaksanakan dengan tujuan ingin mencapai kebenaran.
Menghaturkan Bhakti atau Pemujaan
Kegiatan ini dilakukan di balai agung atau pura desa di setiap desa pakraman, setelah kembali dari mekiyis, seperti dikutip dari indonesiabaik.id.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Hari Raya Nyepi