News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gencar Ada Aksi Boikot Produk Israel Picu Perusahaan Lokal untuk Buka Lapangan Kerja Baru

Editor: Vincentius Haru Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pemboikotan produk terafiliasi Israel

TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini, aksi boikot produk terafiliasi Israel berhasil memicu peralihan masif pilihan konsumen atas produk-produk nasional. Menurut Lembaga Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI), sebuah lembaga perlindungan konsumen Muslim yang berbasis di Jakarta ini mengatakan, sejumlah perusahaan nasional yang “ketiban pulung” dari gerakan boikot tersebut kini mulai bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi banyak orang. 

Direktur Eksekutif YKMI Ahmad Himawan, dalam diskusi publik yang bertajuk “Ramadan Tanpa Produk Genosida”, di Jakarta, Jumat (15/3/2024) mengatakan, “YKMI justru melihat bahwa seiring pemboikotan, produk-produk nasional mengalami peningkatan penjualan yang signifikan dan hal ini bisa membuka lapangan pekerjaan baru.” 

Ahmad menambahkan, gerakan boikot yang dipilih ini rupanya bisa menghadirkan dampak memukul yang besar bagi perekonomian Israel. 

“Kami yakin aksi boikot ini mampu melemahkan ekonomi Israel dan dalam jangka panjang membuat Israel tidak lagi mempunyai kekuatan untuk menyerang dan membunuh bangsa Palestina,” ujar Ahmad. 

Sebagai bagian dari rasa simpati dan sekaligus perlawanan atas genosida Israel di Gaza, Palestina, lanjut Ahmad, konsumen dalam negeri yang ingin ikut ambil bagian dari gerakan global boikot produk Israel tidak perlu bingung lagi. 

Sebab, masyarakat bisa langsung mengecek dan menggali sendiri informasi keterkaitan perusahaan global yang memiliki afiliasi dengan Israel pada dua situs gerakan boikot terpercaya, yakni Boycott. Thewitness dan Bdnaash. 

“YKMI telah mengidentifikasi sepuluh produk pro genosida dengan sejumlah kriteria. Salah satu yang menjadi acuan adalah data dari situs Boycott. Thewitness dan Bdnaash,” jelas Ahmad. 

Berdasarkan analisa dan kajian internal, Ahmad menyebutkan bahwa YKMI telah merekomendasikan boikot massal atas beberapa brand besutan dari perusahaan multinasional asing. 

“Kami menyarankan konsumen Muslim untuk menghindari semua produk tersebut sejak Ramadan 1445 Hijriah. Konsumen Muslim seharusnya bisa menggunakan produk-produk alternatif sebagai pengganti,” ucapnya. 

Menurutnya, ada sejumlah kriteria yang menjadikan brand-brand tersebut disebut sebagai produk terafiliasi Israel atau produk genosida, meski beberapa di antaranya diproduksi di Indonesia. 

Salah satu alasannya adalah karena sebagian dari saham perusahaan ini dimiliki oleh perusahaan Israel dan secara terbuka maupun tersirat, perusahaan juga memberikan dukungan kepada Israel dan kejahatan Israel di Palestina. 

“Masih ada beberapa produk genosida lainnya yang sering dikonsumsi masyarakat. Maka kami semua percaya aksi boikot ini lebih besar manfaatnya bagi kemanusiaan dibandingkan dengan efek negatif yang coba dibesar-besarkan untuk menggagalkan gerakan ini. Misalnya saja soal tuduhan bakal munculnya pengangguran karena aksi boikot ini,” katanya. 

Momentum untuk angkat brand lokal 

Pengajar Komunikasi Pemasaran di London School of Public Relations Safaruddin Husada mengatakan, boikot massal atas produk besutan perusahaan multinasional asing yang tengah marak di tengah genosida Israel atas Gaza sebagai “berkah terselubung” bagi industri lokal. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini