News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Munas Golkar

Istana Presiden Jawab Isu Jokowi Akan Mencalonkan Ketua Umum Partai Golkar

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO FILE: Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan) meninggalkan ruangan usai membuka secara resmi Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar di Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Istana Kepresidenan RI melalui Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana merespon isu yang menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mencalonkan Ketua Umum Partai Golkar.

Menurut Ari sudah sejak lama Presiden diisukan akan menjadi ketua umum salah satu partai politik tertentu.

"Terkait isu bahwa Presiden Jokowi akan masuk dan menjadi ketua umum parpol tertentu, sudah lama didesas-desuskan dan terus digulirkan," kata Ari, Selasa, (19/3/2024).

Namun faktanya, kata dia, hingaa saat ini isu tersebut tidak sesuai dengan kenyataan.

Presiden belum memimpin partai politik manapun.

"Faktanya sampai saat ini,  Presiden Jokowi tidak menjadi ketua umum satu parpol-pun," katanya.

Menurut Ari masalah Ketua Umum Golkar pada periode selanjutnya merupakan urusan internal Partai Golkar yang tidak ada hubungannya dengan Presiden Jokowi.

Menurutnya di sisa masa pemerintahannya sekarang Ini, Presiden Jokowi memilih fokus bekerja.

"Saat ini Presiden Jokowi  fokus bekerja untuk memimpin jalannya pemerintahan sampai berakhirnya masa  jabatan pada 20 Oktober 2024," katanya.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng buka suara mengenai isu Presiden Jokowi akan maju sebagai calon ketua umum partainya dalam musyawarah nasional (Munas) Desember 2024.

Mekeng mengatakan seluruh kader Golkar bisa maju sebagai calon ketua umum sepanjang memenuhi persyaratan yang diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).

"Kalau calon itu dia harus melakukan pendekatan kepada pemilik suara minimum sepertiga dari pemilik suara itu harus memberikan dukungan supaya dia bisa menjadi calon," kata Mekeng kepada Tribunnews.com, Senin (11/3/2024).

Anggota Komisi XI DPR RI ini mempersilakan siapapun bergabung dengan Golkar, termasuk Presiden Jokowi.

"Masuk dulu bergabung sebagai anggota, setelah itu mengikuti aturan yang ada. Kalau itu aturan yang ada ya itu berlaku untuk semua orang," ujar Mekeng.

Mekeng menuturkan, salah satu syarat yang dipenuhi seorang kader bila maju sebagai calon ketua umum, yakni minimal menjadi pengurus lima tahun.

"Mislanya harus kalau mau jadi ketua umum dia harus menjadi pengurus lima tahun sebelumnya di DPP atau di tingkatkan di bawahnya," ucapnya.

Nama Jokowi belakangan santer disebut akan bergabung dengan Golkar. Berbagai spekulasi muncul, salah satunya Jokowi akan menjadi ketua umum.

Beberapa nama yang digadang-gadang, yakni Bambang Soesatyo atau Bamsoet, Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia Agus Gumiwang Kartasasmita.

Bamsoet mengatakan dirinya siap untuk maju menjadi kandidat ketua umum Partai Golkar dalam Munas Desember 2024 mendatang.

Bamsoet mengungkapkan, ada tiga nama lain masuk sebagai bursa calon Ketua Umum Golkar, selain dirinya.

"Ya ada setidaknya santer 4 suara yang muncul di permukaan yang akan bertarung di forum Munas tahun ini," ungkap Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/3/2024).

"Ada Pak Airlangga sendiri, ada Pak Agus Gumiwang, ada Pak Bahlil, ada saya," ujarnya menambahkan.

Ketua MPR RI itu menuturkan, dirinya akan menyiapkan Munas usai pengumuman hasil Pemilu 2024.

"Ya kita banyak berdoa semoga hasil pemilu ini sesuai dengan harapan kita semua. Presiden dilantik dengan, suasana politik kondusif, nah baru kita bicara tentang Munas," imbuh Bamsoet.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini