News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menkes Dukung Indonesia Future Network: Bonus Demografi Penentu Indonesia Emas

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam diskusi di Media Center Indonesia Maju, Kamis (14/12/2023).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam Kick off Indonesia Future Network Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pentingnya pemanfaatan bonus demografi dalam target Indonesia Emas 2045.

Jika Indonesia tak bisa memanfaatkan bonus demografi, maka Indonesia tak akan menjadi negara maju.

Awalnya, Budi Gunadi mengingatkan target Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Indonesia Emas.

"Pak Presiden Sudah Mengingatkan agar Indonesia menjadi Indonesia Emas di tahu 2045. Itu artinya, Indonesia harus menjadi negara maju," kata Budi Gunardi, di Kantor Staf Presiden, Jumat (22/3/2024).

Menurut Budi Gunadi, pendapatan nasional bruto atau gross national income (GNI) bisa tembus hingga US$ 13 ribu saat terjadi bonus demografi.

Bonus demografi adalah masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas).

"Kenapa kesehatan itu penting bagi sebuah negara, karena dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia, bangsa yang bisa menembus ke angka 13 ribu GNI per kapita, itu terjadi saat-saat yang spesifik. Yaitu saat bonus demografi," katanya.

Jika sebuah negara gagal memanfaatkan bonus demografi, maka negara tersebut akan terjebak di negara menengah.

"Dan negara yang gagal GNI 13 ribu di saat bonus demografi, atau lima tahun sesudahnya, Itu akan selamanya di negara menengah, atau middle income trap, terjebak dia karena tak ada momentum lagi," katanya.

Indonesia Future Network adalah forum ekslusif untuk mempertemukan potential leaders yang telah menempatkan posisi middel-top manament di lintas sektor dengan para menteri terkait untuk memastikan legasi presiden Jokowi menjadi pondasi inovasi bagi stakeholder masa depan menuju Indonesia Emas 2045.

Perserta IFN dipilih melalui proses kurasi ketat (talent scouting)  oleh tim Kantor Staf Presiden dengan memproyeksi para talenta terkait  kualitas yang istimewa, reputasi dan potensi menjadi pionir  di 5-10 tahun mendatang untuk memimpin  di sektor strategis mereka masing-masing

IFN merupakan program kolaborasi dari Kantor Staf Presiden, Kemenpora, Bappenas,  Perkumpulan Warga Muda, Pijar Foundation, Huawei dan Privy.

Acara kick off dilaksanakan di Bina Graha komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (22/3). Dalam acara itu, hadir Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, ⁠Menpora Dito Ariotedjo, ⁠Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, serta Deputi Bappenas Amich Alhumami.

Mitra lain yang hadir adalah Direktur eksekutif Pijar Foundation Ferro Ferizka, dan Direktur Perkumpulan Warga muda Bilal Soekarno.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan IFN juga turut merumuskan kebijakan-kebijakan menuju Indonesia Emas 2045 melalui berbagai diskusi.

Baca juga: Menkes Budi Gunadi Dorong Orangtua Lengkapi Imunisasi Anak untuk Cegah Penyakit 

"Hasil dari setiap diskusi akan menjadi rekomendasi bagi pemerintah saat ini maupun pemerintahan yang akan datang," kata Moeldoko pada konferensi pers Kick off Indonesia Future Network (IFN). 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini