News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tawuran Marak Tiap Ramadan, Komisi III DPR: Polisi Perlu Susun Kerja Sama Pencegahan Lintas Sektor 

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengaku bingung lantaran permasalahan tawuran tetap marak terjadi saat bulan Ramadan.

Sebab itu, dia meminta Polri untuk menghadirkan pendekatan baru dalam menyelesaikan perkara tawuran ini, terutama yang marak saat bulan Ramadan.

"Sudah puluhan tahun hal kayak gini masih aja kejadian terus. Berarti pedekatan yang selama ini kita lakukan, patroli dan pembubaran misalnya, masih kurang efektif. Maka coba kita hadirkan pendekatan baru, kita coba cari penyebabnya. Agar ini bisa tuntas sampai ke akar permasalahannya," kata Sahroni dalam keterangannya, Selasa (26/3/2024).

Untuk diketahui, aksi belasan remaja tawuran dan saling lempar petasan di wilayah Bantargebang, Kota Bekasi, terekam video yang viral di media sosial. 

Kanit Reskrim Bantargebang AKP Sukarna, Senin (25/3), mengatakan tawuran dengan petasan tersebut terjadi pada Minggu (24/3). 

Sukarna menuturkan, arus lalu lintas sempat macet karena para remaja tersebut beraksi sekitar 10 menit di lokasi.

Sahroni meminta Polri untuk bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya. 

Hal tersebut guna menghadirkan kajian dan program yang lebih komprehensif dan solutif.

"Coba Polri bersama pihak-pihak terkait, seperti Kemenpora, Kemenag, Kemensos, serta ormas keagamaan, untuk duduk bersama guna menghadirkan pendekatan yang lebih komprehensif. Jadi nantinya, program ini tidak hanya bersifat membubarkan saat kejadian, tapi juga bisa mencegah, bahkan meredam," ujar Sahroni.

Sebab Sahroni tidak ingin aksi-aksi kenakalan, seperti tawuran, terus berlanjut tanpa adanya solusi yang benar-benar efektif.



"Jangan sampai kita terjebak cara lama, tidak efektif, melelahkan. Ada kejadian baru bubarkan, besoknya begitu lagi diulang-ulang," pungkas Sahroni.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini