Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie menyampaikan ada sejumlah isu yang rentan dipolitisasi dan berpotensi menyulut amarah publik saat situasi Indonesia tak baik-baik saja.
Hal itu disampaikan Connie dalam diskusi yang digelar Lembaga Survei KedaiKOPI terkait isu hangat terkini, di kawasan Jakarta Pusat, pada Sabtu (30/3/2024).
"Buat aku yang paling aku takutkan, (itu) isu agama sebenarnya kalau Indonesia ya. Isu agama, isu kemiskinan, atau isu ketidakadilan itu akan membakar itu, pasti. Nah, itu yang kita harus hati-hati," kata Connie, yang diketahui tengah berada di Rusia dan hadir secara daring dalam diskusi, Sabtu ini.
Connie menyoroti, khususnya situasi politik Indonesia pasca pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang kontroversial imbas berbagai dugaan kecurangan yang muncul dalam prosesnya.
"Kalau sampai sudah begininya (situasi Indonesia) itu sangat mungkinlah (ada pihak yang memanfaatkan ketidakstabilan situasi dalam negeri Indonesia) ya. Kalau negara kita sudah dalam keadaan 'kita sedang tidak baik-baik aja', bahasa sederhananya gitu aja, itu akan sangat rentan untuk masuk," jelasnya.
Ia kemudian memberi contoh, terkait kekisruhan publik yang sempat terjadi di Moskow, Rusia karena adanya masyarakat yang dijadikan korban untuk mencari korban lain dari kalangan masyarakat.
"Yang saya ngeri itu seperti kejadian di Moskow. Di Moskow itu orang yang digerakkan itu kan ceritanya dia cuma jadi korban, cerita tanda kutip ya, korban tapi yang mengorbankan orang," ucapnya.
"Tapi sebenarnya dia tuh didorong oleh beberapa aspek. Aspek dia merasa termiskinkan, aspek dia tidak bisa hidup benar, kemudian ada oranh asing yg melihat 'oh orang ini gampang diatur'," sambung Connie.
Oleh karena itu, ia melihat hal yang sama berpotensi terjadi di Indonesia, dalam konteks terjadinya isu-isu yang dapat berimplikasi kepada politik, sosial, dan ekonomi.
"Nah, bayangkan Indonesia ketika terjadi isu-isu yg berat yang akan membuat distrust sosial, membuat modal tidak mau masuk, membuat ekonomi kita tidak baik-baik saja, kemudian berimplikasi ke politik sosial ekonomi dan lain-lain, pasti ada orang-orang yang juga mudah 'dibakar' dan isunya macam-macam," ungkapnya.
Baca juga: Pendaftaran Permohonan Sengketa Pemilu 2024 di MK Turun 15 Persen Dibanding Tahun 2019