Heri mengatakan ia sudah mencoba menghindari Gran Max, tapi tabrakan tetap tak terelakkan.
Tak berhenti sampai di situ, Daihatsu Terios yang berada di belakang bus Primajasa juga tidak bisa menghindari kecelakaan.
"Saya coba menghindar ke kiri. Lalu di bagian belakang seperti ada kendaraan lain dan juga menabrak bagian kiri," ungkap Heri, Senin, dikutip dari TribunJabar.id.
Sesaat setelah menabrak, Gran Max dan Terios langsung terbakar.
Sementara itu, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menuturkan dugaan penyebab banyaknya korban dalam kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.
Investigasi Senior KNKT, Ahmad Wildan, menduga kebakaran pada mobil Gran Max hingga menyebabkan semua penumpangnya terbakar, terjadi lantaran putusnya saluran BBM.
"Tadi kita memeriksa saluran BBM, karena kita lihat kendaraannya terdeformasi."
Baca juga: Ibu di Bogor Kehilangan Dua Anak dan Satu Adik Akibat Kecelakaan Tol Japek, Suaminya Baru Meninggal
"Jadi kebakaran sangat mungkin terjadi ketika deformasi membuat putus saluran BBM, sehingga saluran BBM tumpah dan terbakar karena areal di sana panas (mesin)," beber Wildan, Senin.
Lebih lanjut, Wildan memperkirakan terjadi dua kali ledakan pada Gran Max yang disebabkan tumpahan BBM mengenai area mesin.
Meski begitu, Wildan belum bisa menyimpulan penyebab pasti kebakaran.
Wildan juga mengatakan KNKT masih harus mempelajari untuk mengetahui penyebab Gran Max oleng ke jalur berlawanan, hingga mengakibatkan kecelakaan.
"Tadi penjelasan saksi di lapangan terdengar bunyi ledakan dua kali di depan dan di tenga."
"Berarti ini sangat dimungkinkan dari area engine (mesin) dulu, kemudian di area tengah tangki."
"Saya lihat yang parah di sebelah kanan yang engine, karena Gran Max ini mesinnya ada di bawa jok pengemudi," beber Wildan.