Hal serupa juga dilakukan oleh Purnawati bersama rombongan keluarganya. Ia memilih membawa bekal dari rumah.
“Bawa bekal. Sayur asem, mi goreng, sambal, dari rumah. Masak sendiri,” ujarnya.
Berebut tempat untuk lapak piknik juga dialami oleh Ali (37 tahun).
Ia datang ke Ancol bersama dua anak dan seorang rekannya, Wardi (35 tahun).
Menurut Ali, pohon-pohon rindang tampak sedikit di kawasan pantai.
Padahal, lanjutnya, pohon itu sangat berfungsi untuk jadi tempat berteduh bagi para wisatawan.
“Ini kan terlalu panas. Cari tempat saja rebutan. Kalau buat orang baru datang, enggak kebagian tempat,” ungkapnya.
Wardi yang berasal dari Anyer dan baru pertama kali ke Ancol ini pun punya pandangan senada dengan rekannya.
Pantai di kawasan Ancol menurut Wardi punya sedikit temat berteduh, tidak seperti kawasan wisata Pantai Anyer yang tak jauh dari kediamannya.
“(Ancol) lebih ramai dari (pantai) Anyer, padat lagi, jadi susah cari tempat. Kalau Anyer banyak spot, teduh, kalau di sini kan wah lumayan ini juga,” pungkasnya.