TRIBUNNEWS.COM - Simak sejarah Hari Puisi Nasional yang diperingati setiap tanggal 28 April.
Tahun ini, peringatan Hari Puisi Nasional jatuh pada Minggu (28/4/2024).
Hari Puisi Nasional diperingati untuk mengenang wafatnya legenda penyair asal Indonesia, Chairil Anwar.
Diketahui, pria kelahiran 26 Juli 1922 Medan, Sumatera Utara ini merupakan anak dari pasangan Teoloes bin Haji Manan dan Saleha.
Pada tanggal 22 April-28 April 1949, Chairil Anwar mengidap penyakit paru-paru dan usus yang membuatnya meninggal dunia di usia 27 tahun.
Sebelum meninggal dunia, Chairil Anwar dirawat di RSCM karena penyakit tifus.
Jenazahnya pun dikebumikan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta pada 29 April 1949, sehari setelah kematiannya.
Selengkapnya, inilah sejarah singkat Hari Puisi Nasional yang dikutip dari laman umj.ac.id.
Sejarah Hari Puisi
Penetapan tanggal Hari Puisi Nasional ternyata menyimpan banyak kontroversi.
Pasalnya, terdapat dua versi peringatan Hari Puisi di Indonesia.
Baca juga: 15 Karya Chairil Anwar, dari Aku hingga Dendam
Versi pertama yakni setiap tanggal 28 April, yang merujuk pada tanggal wafat sastrawan Chairil Anwar pada 28 April 1949.
Ini digagas oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang bekerjasama dengan Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia.
Kemudian versi lainnya adalah setiap tanggal 26 Juli, yang merujuk pada tanggal lahir Chairil Anwar pada 26 Juli 1922.
Hal ini pertama kali dideklarasikan pada tanggal 22 November 2012 oleh Sutardji Calzoum Bachri, selaku Presiden Sastrawan Indonesia, yang didampingi oleh 40 sastrawan se-Indonesia di Anjungan Idrus Tintin, Pekanbaru, Riau.
Walaupun terdapat dua versi, keduanya sama-sama merujuk ketokohan Chairil Anwar sebagai sastrawan legendaris yang paling dihormati di Indonesia.
Setiap tahun, dua tanggal tersebut menjadi momentum perayaan puisi bagi para penyair dan penikmat puisi dengan beragam kegiatan di seluruh Indonesia.
Baca juga: Profil Chairil Anwar, Sastrawan Indonesia yang Wafatnya Diperingati sebagai Hari Puisi Nasional
Jika Hari Puisi Nasional diperingati dengan tujuan untuk mengenang wafatnya sastrawan Indonesia Chairil Anwar, ada juga Hari Puisi Sedunia yang rutin dirayakan untuk memperingati puisi sebagai salah satu ekspresi dan identitas budaya.
Adapun penetapan tanggal Hari Puisi Sedunia juga memiliki kontroversi serupa.
UNESCO menetapkan Hari Puisi Sedunia jatuh pada tanggal 21 Maret.
Namun, tanggal itu tidak sama dengan tanggal yang ditetapkan kebanyakan negara-negara Eropa, yaitu tanggal 15 Oktober.
Hal itu berdasarkan tanggal lahir Publius Vergilius Maro atau yang biasa dikenal dengan Virgil, penulis puisi terbesar sastra Latin pada masa Romawi kuno yang lahir pada tanggal 15 Oktober 70 SM di Andes, dekat Mantua Italia.
(Tribunnews.com/Latifah)