Mengadu ke Komisi III DPR, Ibunda Dokter Aulia Risma Menangis Sesenggukan
Nuzmatun mengaku sangat berat setelah kematian Aulia. Sebab, setelah 15 hari Aulia meninggal, ayahnya Fakhruri (65), juga meninggal.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ibunda dari almarhumah dr Aulia Risma Lestari, Nuzmatun Malinah, tak kuasa menahan air mata saat menghadiri rapat dengar pendapat umum (RDPU) di Komisi III DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2024).
Aulia mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip), yang diduga meninggal setelah bunuh diri akibat perundungan.
Baca juga: Derita Dokter Aulia Ikut PPDS Undip Disebut Asah Mental, Ibunya Masygul: Saya Didik Dia Lemah Lembut
Nuzmatun memohon bantuan Komisi III DPR untuk menyelesaikan kasus kematian sang putrinya.
"Saya minta tolong bapak/ibu selaku wakil saya, saya sudah kehilangancanak yang luar biasa," kata Nuzmatun, sambil menangis.
Nuzmatun mengaku sangat berat setelah kematian Aulia. Sebab, setelah 15 hari Aulia meninggal, ayahnya Fakhruri (65), juga meninggal.
"Saya kehilangan suami, kehilangan anak, karena sistem pendidikan yang tidak jelas. Mau gimana nanti ada korban lagi? Saya sudah, cukup saya dan suami saya," ujarnya.
Baca juga: Update Kasus Kematian dr Aulia Risma, Polda Jateng Temukan Invoice Pemesanan
Dia juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap sistem pendidikan di Undip.
"Harusnya anak saya sekolah dapat ilmu, tetapi bukan mendapat ilmu. Tetapi disiksa. Saya mohon tolong dibantu bapak/ibu selaku wakil saya," ucap Nuzmatun.
Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Aulia.
"Insya allah oknum-oknum yang bertanggung jawab kita pastikan akan bertanggung jawab secara hukum, dan sistem pendidikannya kita dorong untuk sama-sama diperbaiki," tuturnya.